Lokalzone - Hamil lagi saat sedang hamil? Kedengarannya aneh, tapi hal ini mungkin
terjadi meskipun sangat jarang. Ketika seorang perempuan hamil, serviks
seharusnya tertutup lendir. Karena itu, teorinya perempuan hamil akan
berhenti berovulasi atau memproduksi sel telur. Namun nyatanya, tidak
selalu demikian.
Dengan tidak adanya telur yang terproduksi saat hamil, maka ketika perempuan tersebut berhubungan intim, tidak akan ada proses pembuahan. Namun dalam kasus yang jarang terjadi, ovulasi pada saat hamil bisa terjadi.
Mengapa bisa terjadi demikian? Karena beberapa perempuan ada yang bisa memproduksi dua telur, bukan hanya satu. Dalam kasus yang jarang, mungkin pula terjadi ovulasi sampai beberapa pekan setelah perempuan hamil. Jika lendir penutup serviks tidak terbentuk, maka seorang perempuan bisa hamil dua kali di waktu yang bersamaan. Bisa terjadi pula perempuan yang memiliki dua rahim, sehingga masing-masing rahim bisa menampung bayi yang dikandung secara terpisah.
Hamil lagi saat sedang hamil disebut dengan superfetasi. Dikutip dari princeton.edu, Sabtu (25/1/2014) superfetasi adalah terjadinya lebih dari satu tahap pengembangan embrio pada hewan atau manusia yang sama. Pada mamalia, kondisi itu bermanifestasi sebagai pembentukan janin dari siklus menstruasi yang berbeda saat embrio lain sudah ada dalam rahim. Sedangkan jika terjadi pembuahan dua atau lebih sel telur oleh sperma dalam siklus haid yang sama dari hubungan seks yang berbeda waktu, dikenal sebagai superfekundasi.
Superfetasi memang jarang terjadi pada manusia, namun diklaim biasa terjadi pada beberapa binatang seperti tikus, kuda, domba, kanguru, juga ikan poeciliid. Pada manusia, superfetasi bisa disertai beberapa risiko. Umumnya yang terjadi adalah bayi kedua lahir prematur, di mana hal ini dapat meningkatkan peluang masalah perkembangan paru-paru.
dr Robert Atlas, Ketua Departemen Kebidanan dan Ginekologi di Rumah Sakit Mercy Baltimore, kepada Time menuturkan saat kehamilan normal terjadi perubahan hormonal yang mencegah terjadinya ovulasi di waktu yang sama. Penebalan lapisan rahim yang telah terjadi juga mencegah adanya perlekatan embrio baru. Namun dalam beberapa kasus yang jarang, ovulasi tetap terjadi saat kehamilan berlangsung, dan telur yang sudah dibuahi mampu menanamkan diri pada lapisan rahim. dr Atlas mengaku selama praktik belum pernah menangani kasus kehamilan yang terjadi saat perempuan sedang hamil. (dh)
Dengan tidak adanya telur yang terproduksi saat hamil, maka ketika perempuan tersebut berhubungan intim, tidak akan ada proses pembuahan. Namun dalam kasus yang jarang terjadi, ovulasi pada saat hamil bisa terjadi.
Mengapa bisa terjadi demikian? Karena beberapa perempuan ada yang bisa memproduksi dua telur, bukan hanya satu. Dalam kasus yang jarang, mungkin pula terjadi ovulasi sampai beberapa pekan setelah perempuan hamil. Jika lendir penutup serviks tidak terbentuk, maka seorang perempuan bisa hamil dua kali di waktu yang bersamaan. Bisa terjadi pula perempuan yang memiliki dua rahim, sehingga masing-masing rahim bisa menampung bayi yang dikandung secara terpisah.
Hamil lagi saat sedang hamil disebut dengan superfetasi. Dikutip dari princeton.edu, Sabtu (25/1/2014) superfetasi adalah terjadinya lebih dari satu tahap pengembangan embrio pada hewan atau manusia yang sama. Pada mamalia, kondisi itu bermanifestasi sebagai pembentukan janin dari siklus menstruasi yang berbeda saat embrio lain sudah ada dalam rahim. Sedangkan jika terjadi pembuahan dua atau lebih sel telur oleh sperma dalam siklus haid yang sama dari hubungan seks yang berbeda waktu, dikenal sebagai superfekundasi.
Superfetasi memang jarang terjadi pada manusia, namun diklaim biasa terjadi pada beberapa binatang seperti tikus, kuda, domba, kanguru, juga ikan poeciliid. Pada manusia, superfetasi bisa disertai beberapa risiko. Umumnya yang terjadi adalah bayi kedua lahir prematur, di mana hal ini dapat meningkatkan peluang masalah perkembangan paru-paru.
dr Robert Atlas, Ketua Departemen Kebidanan dan Ginekologi di Rumah Sakit Mercy Baltimore, kepada Time menuturkan saat kehamilan normal terjadi perubahan hormonal yang mencegah terjadinya ovulasi di waktu yang sama. Penebalan lapisan rahim yang telah terjadi juga mencegah adanya perlekatan embrio baru. Namun dalam beberapa kasus yang jarang, ovulasi tetap terjadi saat kehamilan berlangsung, dan telur yang sudah dibuahi mampu menanamkan diri pada lapisan rahim. dr Atlas mengaku selama praktik belum pernah menangani kasus kehamilan yang terjadi saat perempuan sedang hamil. (dh)