Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

LokalZone - Upaya pencarian atas Putu Bayu Pratsetiya alias Douglas (24) yang sebelumnya terseret air bah di Air Terjun Aling-Aling, Rabu (22/4/2015) akhirnya membuahkan hasil. Tubuh pemandu wisata itu ditemukan pada sebuah terowongan sungai tidak jauh dari bendungan. 

Upaya evakuasi kemudian dilakukan dan selanjutnya jenazah dibawa ke RSUD Kabupaten Buleleng. “Kondisi sulit dikenali karena sebagian rambut terlepas dan seluruh tubuh melepuh,” ungkap warga saat melakukan evakuasi.

Jenazah setelah dievakuasi dimasukan kedalam kantong bertuliskan Basarnas, lokasi penemuan memerlukan waktu cukup lama untuk mengangkut jenasah menuju Mobil Ambulans milik PMI Buleleng dan sesampai di Ruang Jenazah RSUD Buleleng dilakukan pemeriksaan secara medis.

Sebelumnya, Air bah yang secara tiba-tiba menerjang kawasan Obyek wisata air terjun Aling-Aling di Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Sabtu (11/4/2015) membuat tiga wisatawan dari Jakarta dan sorang pemandu dari Desa Sambangan terseret air, dua orang berhasil diselamatkan sedangkan satu orang bernama Mustafa (30) berasal dari Jakarta Timur terseret air bah bersama Putu Bayu Prasetiya (24) warga Desa Sambangan yang menjadi pemandu dan mengantarkan ketiga tamu tersebut. 

Upaya pencarian dilakukan Tim SAR Singaraja bersama BPBD Buleleng dan kepolisian serta masyarakat, Mustafa yang keseharian sebagai PNS ditemukan di Sungai Lanting dibawah jembatan yang menghubungakan antara Lingkungan Sangket Sukasada dengan Desa Sambangan dalam kondisi meninggal dunia.
-
LokalZone -  Gong Pemilukada Jembrana yang akan berlangsung pada 9 Desember 2015 ini, mulai ditabuh. Hal itu ditandai dengan penandatanganan Nota Perjanjian Hibah Dana Pemilukada antara Bupati Jembrana I Putu Artha dengan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jembrana IGN Agus Darmasanjaya di Ruang Rapat Lantai III Kantor Bupati Jembrana.

Sekretaris Daerah Kabupaten Jembrana Gede Gunadnya mengungkapkan, untuk keperluan KPU, melalui APBD induk Tahun Anggaran 2015 dialokasikan dana mencapai Rp. 10,3 Milyar. Tidak itu saja Pemkab Jembrana juga mengalokasikan anggaraan sebesar Rp. 1,5 Milyar untuk Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), Rp. 900 juta untuk Kepolisian Resort Jembrana dan Rp. 300 juta untuk Kodim 1617 Jembrana. Sehingga totalnya mencapai Rp. 13 Milyar.

Penandatanganan Perjanjian Hibah yang disaksikan Ketua DPRD Kabupaten Jembrana I Ketut Sugiasa, seluruh Komisioner dan Panwaslu itu berlangsung sederhana. Bupati Jembrana I Putu Artha menegaskan, kesuksesan, kelancaran dan keamanan Pemilukada Jembrana sudah menjadi komitmen Pemkab Jembrana. "Jadi tidak perlu ada keraguan karena anggarannya sudah kami siapkan pada saat APBD 2015 diketok palu," tegas Artha, Selasa (21/4/2015) kemarin.

Lanjut Bupati, pihaknya berupaya untuk mempercepat penyerahan dana hibah agar Pemilukada berjalan dengan baik, hanya saja harus melalui proses dan tahapan sesuai dengan ketentuan dan aturan hukum yang mengatur. "Saya tidak ingin cerita lalu terulang kembali hingga KPU bermasalah" jelas Artha. Ia menjelaskan awalnya anggarannya bersifat gelondongan sebesar Rp. 13 Milyar, karena harus dibedakan antara anggaran KPU dengan Panswalu, Polres dan Kodim, maka harus dilakukan pemilahan.

Terkait dengan kekurangan anggaran yang diajukan KPU Jemrbana sebesar Rp. 1,1 Milyar, Bupati Artha berkomitmen untuk menambahkan kekurangan tersebut pada Anggaran Perubahan 2015. "Saya tegaskan, tidak ada alasan untuk mengulur-ulur apalagi menghambat pencairan dana Pemilukada" tegasnya. Artha juga menyampaikan selamat bekerja kepada KPU, Panwaslu, Polres dan Kodim. "Mudah-mudahan Pemilukada Jembrana 9 Desember ini, berjalan dengan sukses, tidak ada gejolak dan semua harus ikut mensosialisasikan," harap Artha.

Sementara itu Ketua KPU Jembrana IGN Agus Darmasanjaya mengatakan, Pemkab Jembrana sudah menyatakan komitmennya untuk membantu pelaksanaan Pemilukada dan sudah menjadi tanggunjawab KPU untuk mensukseskan. "Kami berharap seluruh masyarakat ikut mensosialisasikan proses dan tahapan Pemilukada di Jembrana," kata Darmasanjaya.
- -
LokalZone - Siapa yang tidak tahu Desa Bestala. Desa Bestala yang ada di Kecamatan Seririt ini sudah terkenal di seluruh Bali karena memiliki buah durian yang rasanya sangat lezat. Bahkan durian dari desa tersebut menjadi primadona di Bali. Karena rasanya yang enak, durian ini banyak dicari oleh para penggemar buah berduri ini. 

Namun sayang, sekarang banyak penjual yang memanfaatkan nama durian bestala ini. Mereka sering mengatakan durian yang dijual ini berasal dari Desa bestala padahal itu bukan durian asli dari daerah tersebut. Sehingga banyak pembeli durian kecewa karena rasa duriannya tidak enak.

Menanggapi permasalahan tersebut, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST menghimbau kepada masyarakat Desa Bestala agar lebih mengawasi penjualan duriannya. Ini dikatakan saat membuka Lomba Desa Tingkat Kabupaten Buleleng di Desa Bestala, Rabu (22/4/2015) yang juga merupakan desa terakhir dari Sembilan Desa yang dinilai. 

Ia juga mengatakan masyarakat Desa Bestala harus memiliki strategi pemasaran agar pembeli lebih percaya. “masyarakat Desa bestala harus memiliki strategi pemasaran supaya pembeli percaya kalo durian itu memang benar dari Bestala. Misalnya penjual berani meyakinkan pembeli jika durian tidak enak uang bisa kembali” himbaunya. Ia menambahkan, strategi pemasaran tersebut sangat berdampak besar dengan hasil dari penjualan. “strategi ini sangat berdampak besar dengan hasil penjualan sehingga masyarakat akan terus mencari durian Bestala ini” tambahnya.

Bupati PAS juga meminta kepada Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) agar ikut mengambil peran untuk mengembangkan potensi buah-buahan yang ada di Desa Bestala. Bukan hanya itu, karena kondisi tanah dan iklim yang bagus di Desa Bestala, Agus Suradnyana juga meminta agar Ditanak mencoba menanam buah yang memiliki harga jual yang tinggi di Desa Bestala. “Desa Bestala memiliki anugrah dari tuhan dengan memiliki tanah yang subur. Sehingga buah yang berasal dari Desa Bestala pasti rasanya enak. Saya minta Distanak mencoba menanam buah yang memiliki harga jual tinggi disini pasti berhasil” pintanya.
-
NIRWANA TV - Bicara soal buah lokal, Kabupaten Buleleng punya buah mangga dari Desa Depeha yang punya cita rasa khas tak tertandingi. Namun, terdapat banyak kendala, sehingga mangga lokal itu belum mampu mengangkat citra Buleleng, sebagai pusat produksi buah berkualitas. 

Apa saja kendalanya dan apa yang dilakukan Bupati Putu Agus Suradnyana, agar buah mangga itu bisa menjadi buah lokal yang paling dicari di Indonesia? Ikuti liputannya dalam 12 pas, (18/04/2015).

-
LokalZone - Kabar baik bagi para remaja yang ingin mendaftar sebagai anggota Polri, mulai dari Tamtama, Brigadir dan Akpol pasalnya waktu penutupan yang awalnya dilaku hingga tanggal 25 April diperpanjang hingga tanggal 2 Mei 2015. 

"Pendaftaran sudah dimulai sejak Senin (13/4/2015), sesuai TR terdahulu penutupannya tanggal 25 April, tapi tadi ada informasi akan diperpanjang dan disusul dengan fax akan ditutup hingga tanggal 2 Mei," ungkap Kabag Sumber Daya Manusia (Kabag Sumda) Polres Buleleng Kompol Ketut Sukrada SH, Rabu (22/4/2015) di ruang kerjanya.

Menurut Sukrada proses perekrutan sejak sosialisasi baik melalui media lokal, media sosial, ke sekolah-sekolah hingga penerimaan sudah berjalan dengan baik walau masih ada beberapa calon peserta yang masih harus melengkapi peryaratan administrasinya, oleh karena itu dari pusat memberikan tambahan waktu kepada para pelamar untuk melengkapinya sebelum diteruskan ke Polda Bali.

"Pendaftaran hingga saat ini, Akpol yang memenuhi syarat administrasi baru 1 orang, Brigadir 21 Orang sedangkan Tamtama 2 orang. Yang lainnya yang terdaftar di agenda mencapai 80 orang tetapi beberapa orang masih kurang dan sedang melengkapi surat-surat pesyaratan administrasi, Jadi kami sampaiakan yang masih kurang itu bisa melengkapi suratnya hingga waktu yang telah ditentukan" ungkapnya.

Selain itu dijelaskan pula bagi pelamar yang belum lulus SMA masih bisa mengajukan lamaran dengan menggunakan nilai raport yang dimilikinya. "Untuk yang belum tamat atau kelas 3 bisa menggunakan rapot kelas 2 termasuk kelas 2 semester pertama. Kriteria nilai rapot untuk masing-masing pendaftaran Tamtama, Brigadir dan Tamtama berbeda termasuk juga ketinggian badan," jelas Sukrada.
-