Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

Sukasada - Dalam rangkaian kegiatan Darma Canti Umat Hindu Polda Bali, pada hari Selasa (5/4/2016) Wakapolda Bali Brigjen Pol Drs. I Nyoman Suryasta kembali meninjau pelaksanaan pembangunan Bedah Rumah untuk anggota Polri Bripka Gede Sangsipa di Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang mana dalam pengerjaanya yang dilakukan secara swakelola oleh anggota Polres Buleleng saat ini sudah mencapai tahap 60%. 

Sedangkan bedah rumah milik Gede Budiasa, warga Dusun Tapuk Base, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng telah selesai dikerjakan dengan dilanjutkan dengan penyerahan kunci secara simbolis.

Penyerahan yang dilakukan Wakapolda Suryasta, didampingi didampingi Dir Pam Obvit Polda Bali, Kombes Pol. Dewa Putu M. Jaya dan Kapolres Buleleng, AKBP Harry Haryadi Badjuri ini, disaksikan langsung Perbekel Desa Sambangan dan keluarga Budiasa.

Dalam memberikan bantuan sosial berupa bedah 2 rumah di Buleleng Wakapolda Suryasta mengaku hanya bermodal nekat dan doa. 

"Kami hanya modal nekat, untuk bisa berbuat dari Kepolisian terhadap masyarakat, salah satunya dengan bedah rumah, agar dapat dilaksanakan dengan baik Walaupun hasilnya sederhana dan jauh dari harapan kita semua, saya harapkan setidaknya, ini dapat memberikan rumah yang layak untuk ditempati oleh masyarakat bersangkutan," ujarnya.

Terkait sumber dana bedah rumah ini murni dari sumbangan anggota Polri di Jajaran Polda Bali dan pihaknya mengakui dengan segala keterbatasan hanya bisa membantu 1 unit rumah sederhana kepada anggota Polres Buleleng dan 1 unit lagi milik warga.

"Ini murni merupakan sumbangsih dari Anggota Polri, baik di Polsek, Polres Buleleng, dan Polda Bali. Sehingga, terwujud ini, ini berdasarkan rasa keikhlasan kami untuk kepentingan masyarakat secara umum," pungkas Suryasta.
-
Lokal-zone.com - Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Depkum HAM) Riau, Ferdinand Siagian menegaskan, tak main-main dalam pemberantasan narkoba di lapas. Pegawai yang terlibat langsung dengan peredaran di dalam penjara langsung dipecat.

"Sudah empat orang pegawai yang dipecat. Artinya, kita akan langsung pecat kalau ada pegawai atau sipir yang terlibat narkoba. Kita tak main-main sekarang," kata Ferdinand saat menyambut kedatangan Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Ronny Frankie Sompie, Selasa (5/4).

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pihaknya bersama kepolisian dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau melakukan operasi di lapas. Hasilnya, ditemukan satu orang bandar yang mengendalikan peredaran narkoba di lapas.

"Kita akan proses. Orang itu sekarang ada di dalam (lapas). Hanya satu orang. Setelah inkrach kita pindahkan ke Lapas Narkotika Gunung Sindur," ucap Ferdinand.

Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau, Ali Pranaka, menilai belum ada perhatian pemerintah daerah (Pemda) terhadap pemberantasan narkoba di Riau. Hal itu terlihat dari banyaknya penyalahguna yang kembali mengedarkan narkoba setelah bebas dari penjara.

"Belum ada perhatian Pemda untuk mentaping dan menginventarisir pengedar yang sudah bebas dan warga yang belum bekerja," ujar Ali.

Menurut Ali, berbagai upaya harus dilakukan agar warga tidak mengedarkan narkoba. Di antaranya melakukan penbinaan dan pelatihan keterampilan agar mereka dapat membuka lapangan usaha.

"Warga yang tidak bekerja didata dan diberi keterampilan agar mereka bekerja sesuai keterampilan yang dimiliki. Jangan sampai mengedarkan narkoba karena tidak punya pekerjaan," terang Ali.

Bentuk ketidak pedulian Pemda lainnya adalah tidak adanya balai rehab bagi pengguna narkoba. "Balai rehab saja tidak ada di sini (Riau)," pungkasnya.
-
Tekno, Lokal-zone.com - Telkom segera mempersiapkan satelit keempat begitu satelit Telkom 3S meluncur pada pertengahan tahun ini.

Presiden Direktur PT Multimedia Nusantara (Metra), Teguh Wayoni, mengatakan satelit keempat ini disiapkan guna mengatasi kesenjangan kebutuhan transponder di Tanah Air.

"Kami persiapkan (produksi) satelit Telkom 4 mulai tahun depan, sedangkan meluncurnya pada 2018. Produksi satelit itu membutuhkan waktu dua tahun," ujar Teguh Senin (4/4/2016). 

Teguh mengungkapkan bahwa kali ini satelit yang dikembangkan tidak lagi menggunakan transponder. "Dengan teknologi saat ini, menghitung kapasitas itu berdasarkan Gigabita (GB). Jadi tidak gunakan transponder lagi," katanya.

Sekadar informasi, satelit Telkom-3S merupakan satelit pengganti Telkom 3 yang gagal mencapai orbit 118 derajat Bujur Timur pada 2012 lalu.

Dengan penambahan satelit, kapasitas transponder meningkat sehingga dapat digunakan untuk menyalurkan layanan internet di seluruh Indonesia, terutama wilayah-wilayah terpencil.
-
Gianyar, Lokal-zone.com - Nyoman Arianta (45) penyandang tunanetra memiliki banyak aktivitas dalam kesehariannya. Meski tidak punya fisik normal, namun semangat hidupnya tak kalah dengan orang yang memiliki fisik sempurna.

Dalam kesehariannya, Arianta melakukan berbagai kegiatan mulai dari pengrajin anyaman, berternak, pemanjat pohon kelapa hingga jadi asisten bengkel radio.

Saat ditemui di kediamanya, di Banjar Bukit, Tampaksiring Gianyar Bali
Selasa (5/4), Arianta mengaku tanpa disiplin, dirinya tidak akan bisa mandiri.

"Semua ini saya kerjakan dengan senang dan semangat. Kalau kita disiplin untuk berjuang, pasti bisa. Saya hanya mencoba memberikan yang terbaik untuk keluarga yang telah merawat saya," kata Arianta.

Beragam aktivitas dijalaninya dimulai sejak bangun pagi sekitar pukul 04.00 WITA. Arianta mewajibkan diri sebagai penanggung jawab dapur keluarga.

"Bangun pagi saya langsung memasak nasi dan membuat pakan ternak. Disela itu saya mengupas kelapa, persiapan membikin minyak kelapa," ujarnya.

Setelah itu, Arianta menurunkan ayam dari kandang dan membersihkan kandang babi lanjut memberi pakan. Kemudian Arianta memanjat pohon kelapa yang digarapnya untuk menghasilkan tuak.

"Dalam sehari, setiap pohon saya panjat tiga kali. Paginya untuk menurunkan tuak, siang pengirisan batang buah dan sorenya mengganti kantong tuak. Belum termasuk pemanjatan pohon kelapa lainnya untuk pemetikan buah yang dilakukan sewaktu-waktu," terangnya.

Selain seorang peternak ayam, Nyoman juga pengrajin anyaman yang sangat produktif. Dalam sehari, Nyoman bisa menghasilkan 30 hingga 40 bambu pesanan. Belum lagi, jasa sol sepatunya yang dijalaninya, tak pernah sepi pelanggan.

Tak hanya itu, Nyoman ternyata seorang asisten bengkel radio. Tugasnya adalah sebagai pemeriksa kerusakan. Untuk perbaikan ringan, seperti mengganti speaker, travo dan komponen ringan lainnya, mampu digarapnya sendiri.


Dia menceritakan kegiatan sebagai mekanik radio "Kalau tak melihat langsung, seperti yang saya lakukan sekarang ini mungkin tak kan percaya. Sebelum menyolder, alat solder dicolok dulu. Untuk memastikan solder sudah siap pakai, saya raba dulu, toh tak kan terbakar bila disentuh sebentar," ungkapnya sembari menyiapkan kawat timah, Selasa (5/4).

Dia mengakui untuk memeriksa kerusakan radio ada sedikit kendala. Karena itu dia hanya membantu membongkar, menyolder beberapa komponen yang tidak sulit.

"Ini namanya Dioda, ini transistor. Nah, yang banyak kakinya ini namanya IC, sangat sulit bagi saya untuk memasangnya. Yang ini saya nyerah," ujar Arianta sembari merapikan meja kerjanya.

Dari hasil kerja kerasnya, dia mampu membiayai adik-adik dan keponakan untuk sekolah.
-