Gianyar, Lokal-zone.com - Nyoman Arianta (45) penyandang tunanetra memiliki banyak aktivitas dalam kesehariannya. Meski tidak punya fisik normal, namun semangat hidupnya tak kalah dengan orang yang memiliki fisik sempurna.
Dalam kesehariannya, Arianta melakukan berbagai kegiatan mulai dari pengrajin anyaman, berternak, pemanjat pohon kelapa hingga jadi asisten bengkel radio.
Saat ditemui di kediamanya, di Banjar Bukit, Tampaksiring Gianyar Bali
Selasa (5/4), Arianta mengaku tanpa disiplin, dirinya tidak akan bisa mandiri.
"Semua ini saya kerjakan dengan senang dan semangat. Kalau kita disiplin untuk berjuang, pasti bisa. Saya hanya mencoba memberikan yang terbaik untuk keluarga yang telah merawat saya," kata Arianta.
Beragam aktivitas dijalaninya dimulai sejak bangun pagi sekitar pukul 04.00 WITA. Arianta mewajibkan diri sebagai penanggung jawab dapur keluarga.
"Bangun pagi saya langsung memasak nasi dan membuat pakan ternak. Disela itu saya mengupas kelapa, persiapan membikin minyak kelapa," ujarnya.
Setelah itu, Arianta menurunkan ayam dari kandang dan membersihkan kandang babi lanjut memberi pakan. Kemudian Arianta memanjat pohon kelapa yang digarapnya untuk menghasilkan tuak.
"Dalam sehari, setiap pohon saya panjat tiga kali. Paginya untuk menurunkan tuak, siang pengirisan batang buah dan sorenya mengganti kantong tuak. Belum termasuk pemanjatan pohon kelapa lainnya untuk pemetikan buah yang dilakukan sewaktu-waktu," terangnya.
Selain seorang peternak ayam, Nyoman juga pengrajin anyaman yang sangat produktif. Dalam sehari, Nyoman bisa menghasilkan 30 hingga 40 bambu pesanan. Belum lagi, jasa sol sepatunya yang dijalaninya, tak pernah sepi pelanggan.
Tak hanya itu, Nyoman ternyata seorang asisten bengkel radio. Tugasnya adalah sebagai pemeriksa kerusakan. Untuk perbaikan ringan, seperti mengganti speaker, travo dan komponen ringan lainnya, mampu digarapnya sendiri.
Dalam kesehariannya, Arianta melakukan berbagai kegiatan mulai dari pengrajin anyaman, berternak, pemanjat pohon kelapa hingga jadi asisten bengkel radio.
Saat ditemui di kediamanya, di Banjar Bukit, Tampaksiring Gianyar Bali
Selasa (5/4), Arianta mengaku tanpa disiplin, dirinya tidak akan bisa mandiri.
"Semua ini saya kerjakan dengan senang dan semangat. Kalau kita disiplin untuk berjuang, pasti bisa. Saya hanya mencoba memberikan yang terbaik untuk keluarga yang telah merawat saya," kata Arianta.
Beragam aktivitas dijalaninya dimulai sejak bangun pagi sekitar pukul 04.00 WITA. Arianta mewajibkan diri sebagai penanggung jawab dapur keluarga.
"Bangun pagi saya langsung memasak nasi dan membuat pakan ternak. Disela itu saya mengupas kelapa, persiapan membikin minyak kelapa," ujarnya.
Setelah itu, Arianta menurunkan ayam dari kandang dan membersihkan kandang babi lanjut memberi pakan. Kemudian Arianta memanjat pohon kelapa yang digarapnya untuk menghasilkan tuak.
"Dalam sehari, setiap pohon saya panjat tiga kali. Paginya untuk menurunkan tuak, siang pengirisan batang buah dan sorenya mengganti kantong tuak. Belum termasuk pemanjatan pohon kelapa lainnya untuk pemetikan buah yang dilakukan sewaktu-waktu," terangnya.
Selain seorang peternak ayam, Nyoman juga pengrajin anyaman yang sangat produktif. Dalam sehari, Nyoman bisa menghasilkan 30 hingga 40 bambu pesanan. Belum lagi, jasa sol sepatunya yang dijalaninya, tak pernah sepi pelanggan.
Tak hanya itu, Nyoman ternyata seorang asisten bengkel radio. Tugasnya adalah sebagai pemeriksa kerusakan. Untuk perbaikan ringan, seperti mengganti speaker, travo dan komponen ringan lainnya, mampu digarapnya sendiri.
Dia menceritakan kegiatan sebagai mekanik radio "Kalau tak melihat langsung, seperti yang saya lakukan sekarang ini mungkin tak kan percaya. Sebelum menyolder, alat solder dicolok dulu. Untuk memastikan solder sudah siap pakai, saya raba dulu, toh tak kan terbakar bila disentuh sebentar," ungkapnya sembari menyiapkan kawat timah, Selasa (5/4).
Dia mengakui untuk memeriksa kerusakan radio ada sedikit kendala. Karena itu dia hanya membantu membongkar, menyolder beberapa komponen yang tidak sulit.
"Ini namanya Dioda, ini transistor. Nah, yang banyak kakinya ini namanya IC, sangat sulit bagi saya untuk memasangnya. Yang ini saya nyerah," ujar Arianta sembari merapikan meja kerjanya.
Dari hasil kerja kerasnya, dia mampu membiayai adik-adik dan keponakan untuk sekolah.
Dia mengakui untuk memeriksa kerusakan radio ada sedikit kendala. Karena itu dia hanya membantu membongkar, menyolder beberapa komponen yang tidak sulit.
"Ini namanya Dioda, ini transistor. Nah, yang banyak kakinya ini namanya IC, sangat sulit bagi saya untuk memasangnya. Yang ini saya nyerah," ujar Arianta sembari merapikan meja kerjanya.
Dari hasil kerja kerasnya, dia mampu membiayai adik-adik dan keponakan untuk sekolah.