LokalZone - Dana Moneter Internasional alias International Moneraty Fund (IMF) merevisi target pertumbuhan ekonomi global.
Lembaga pimpinan Christine Lagarde tersebut menargetkan pertumbuhan
ekonomi dunia hanya 3,5 persen pad tahun 2015. Turun 0,3 persen
dibandingkan paparan IMF sebelumnya pada Oktober lalu. Selain itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2016 juga turun menjadi 3,7 persen dari sebelumnya 4 persen.
Dalam laporannya, Selasa (20/1/2015), IMF mengungkapkan jika salah
satu faktor pemicu revisi in iadalah anjloknya harga minyak mentah.
Selain itu, depresiasi euro dan yen juga menekan ekonomi global.
Sentimen negatif juga datang dari berbagai krisis geopolitik.
Economic Counsellor IMF Olivier Blanchard menjelaskan, hal ini
menjadi kabar baik untuk importir minyak, tapi kabar buruk untuk ekspor
minyak. Juga kabar baik untuk importir komoditas dan kabar buruk untuk
eksportir komoditas.
Serta menjadi kabar baik untuk negara yang banyak menggunakan euro
dan yen, tapi kabar buruk untuk yang banyak menggunakan dolar.
"Pada level negara, apa yang terjadi menampilkan potret yang rumit," jelas dia. (okezone)