Lokalzone - Dua Belas Partai Politik dan Calon DPD
menandatangani kesepakatan damai untuk Pemilu 2014 dalam Deklarasi
Kampanye Berintegritas “Suara Untuk Indonesia” di Gedung Wanita Laksmi
Graha Singaraja untuk Mewujudkan Pemilu yang jujur dan adil demi
menjungjung nilai-nilai dekokratisasi Indonesia berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945, serta menciptakan Pemilu yang aman di
Buleleng.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten
Buleleng, Sabtu (15/3/2014) bersama 12 Parpol dan 3 Calon DPD melakukan
kesepakatan melalui Deklarasi Kampanye Berintegritas “Suara Untuk
Indonesia”. 12 Pimpinan Parpol peserta Pemilu seluruhnya hadir dan
melakukan penandatanganan, sedangkan tiga Calon DPD, diantaranya Dewa
Putu Budarsa, I Gede Dharma Wijaya dan I Made Sundayana. Deklarasi itu
juga disaksikan Jajaran Muspida Kabupaten Buleleng bersama Pimpinan DPRD
Buleleng tanpa kehadiran Bupati dan Wakil Bupati Buleleng dan diwakili
Asisten II Setda Buleleng, Nyoman Gede Suryawan.
“Kami, partai politk dan calon DPD
Peserta Pemilu tahun 2014, dengan semnagat persatuan dan persaudaraan,
menyatakan siap menciptakan Pemilu yang aman, tertib, damai, berkualitas
dan berintegritas demi terwujudnya kemajuan kesejahteraan bangsa serta
terpeliharanya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKR). Kami,
partai politk dan calon DPD Peserta Pemilu tahun 2014 menyatakan siap
untuk mewujudkan pemilu yang jujur dan adil demi menjungjung nilai-nilai
dekokratisasi Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945,” demikianlah petikan Deklarasi yang diucapkan Ketua KPU Buleleng
dan diikuti para peserta Pemilu.
Dalam penandatanganan kesepakatan itu,
Calon DPD I Made Sundayana tidak hadir, sedangkan Calon DPD I Gede
Dharma Wijaya diwakili Relawannya, sementara Dewa Putu Budarsa, selain
sebagai calon DPD juga menandatangani kesepakatan itu sebagai Ketua
Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Kabupaten Buleleng.
Kegiatan Deklarasi Kampanye
Berintegritas “Suara Untuk Indonesia” diakhiri dengan pelepasam burung
merpati dan balon didepan Tugu Singa Ambara Raja hingga kemudian
dilanjutkan dengan Karnaval berkeliling Kota Singaraja dengan mengunakan
kendaraan bermotor. (bru)