LokalZone - Jembrana memiliki cukup banyak tradisi budaya yang terpendam, jika
gambelan dari bilah bambu ada seni Jegog, Bungbung dan Tingklik, maka
budaya Makepung yang telah menjadi ikon Bali Barat, Jembrana juga
memiliki varian lain yaitu Makepung Lampit.
Berbeda dengan Makepung yang kita kenal, Makepung Lampit ini dilakukan
ditengah petakan sawah yang berlumpur dan berair tanpa cikar seperti
Makepung didarat. Hanya menggunakan lampit yang biasa digunakan petani
untuk meratakan sawah yang akan ditanami benih padi.
Makepung
Lampit sejatinya telah ada sejak lama, bahkan konon sebelum Makepung di
darat. Entah apa penyebabnya Makepung Lampit atau Makepung di Betenan
ini tidak berlanjut. Kini Makepung Lampit yang hanya ada di Jembrana ini
dibangkitkan kembali, oleh anak-anak muda Jembrana yang tergabung dalam
Komunitas Fotografer Jembrana (KFJ).
Minggu (26/4/2015) kemarin, di hamparan
sawah berlumpur di Banjar Peh Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten
Jembrana, Bali mereka (KFJ:red) mempertunjukkan keunikan Makepung
Lampit kepada ratusan fotografer dari berbagai daerah di nusantara
termasuk fotografer asing.
Para penggiat seni fotografi ini
sengaja diundang untuk hunting keunikan Makepung Lampit, selain itu
tradisi budaya Makepung Lampit makin dikenal dan juga lebih terkenal di
nusantara bahkan dunia melalui mata kamera fotografer.
Wakil
Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan yang juga penasehat KFJ
menyebutkan, kedepan Makepung Lampit dan Makepung di darat bisa saja
dikemas dalam satu paket wisata dan pelaksanaannya maupun tempatnya
ditata dengan baik sehingga menampilkan atraksi yang lebih menarik.