Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

  • Oknum Polisi Diduga Tipu 2 PNS Hingga Ratusan Juta

    LokalZone - Seorang oknum Kepolisian yakni berinisial Aiptu WL yang bertugas di Polsek Sukasada, melakukan aksi penipuan dengan kedok meminjam sejumlah uang, terhadap 2 PNS yakni berinisial Made...

  • -
  • Awas, KDRT yang Dilakukan PNS & Pejabat Sangat Mudah Dibuktikan!

    LokalZone - Bagi para suami yang bekerja sebagai PNS atau pejabat pemerintah lainnya sebaiknya berpikir dua kali apabila hendak menelantarkan istri maupun keluarga dengan alasan apapun termasuk untuk...

  • -
  • Menghadirkan New World Grand Bali Resortdi Tahun 2017

    New World Hotels & Resorts,  yang merupakan  salah satu brand internasional Rosewood Hotel Group, telah ditunjuk oleh PT. Mugie Bali Indah Jakarta untuk mengelola  New  World  Grand  Bali...

  • -
  • Tercebur, Bocah Empat Tahun Tewas Terseret Air

    LokalZone - Seorang perempuan berumur empat tahun ditemukan tewas setelah tercebur ke kali yang berada tidak jauh dari rumahnya, korban diduga terseret air sepanjang tiga kilometer dan ditemukan...

  • -
  • Pemilihan Kelian Desa Adat Penglatan Dilakukan Secara Terbuka Untuk Pertama Kali

    LokalZone - Ada pemandangan berbeda yang terjadi hari ini, Minggu (29/3/2015) di Desa Penglatan, Kec. Kab. Buleleng dimana masyarakat untuk pertama kalinya ikut berperan serta dalam pemilihan Kelian...

  • -
  • Polisi Kedepankan Fungsi Intelijen Tanggulangi Perkembangan ISIS

    LokalZone - Menanggapi isu kelompok radikal yang tergabung dalam jaringan terorisme dan ISIS, Polres Buleleng mulai melakukan maping di wilayah Buleleng yang dianggap rawan disusupi pemahaman yang menyimpang...

  • -
  • Marak Pencurian Cengkeh, Warga Desa Tajun & Tunjung Temui Kapolres Buleleng

    LokalZone - Maraknya kasus pencurian yang menyasar Desa Tajun dan Tunjung Kecamatan Kubutambahan benar-benar membuat warga gerah dan siang tadi, Jumat (27/3/2015) lima orang perwakilan dari kedua Desa...

  • -
    LokalZone - Polda Metro Jaya telah memeriksa polisi berinisial Brigadir M. Aksi anggota polisi lalu lintas itu sebelumnya bikin heboh karena memarahi sopir dan penumpang Transjakarta.

    Saat ditemui Kamis (26/3), Brigadir M tak mau menjelaskan panjang lebar terkait kronologi peristiwa marahi sopir busway. "Saya sudah serahkan dan ceritakan ke komandan saya," ujar Brigadir M.

    Lantas Brigadir M tak banyak bicara. Dia lebih banyak diam saat ditanya siapa identitas pemotor yang melapor kepada dirinya.

    Sementara Kabag Penum Mabes Polri Kombes Rikwanto mengatakan, kejadian anggota Polantas Polda Metro Jaya bela pemotor dan salahkan Transjakarta diawali dengan insiden kecelakaan kecil. Menurut dia, Transjakarta yang sarat penumpang itu menyenggol motor di Semanggi.

    "Sepeda motor lapor polisi, kemudian (Transjakarta) dikejar dan dihentikan. Akan ditanyakan surat tidak diberi," kata Rikwanto.

    Dia melanjutkan, dalam kasus tersebut masyarakat melihat sebuah hambatan perjalanan mereka. Tidak tahu menahu kondisi awal kenapa polisi menghentikan Transjakarta tersebut. Rikwanto juga menjelaskan akhirnya polisi tidak jadi menilang sopir Transjakarta itu.

    Polisi akan mengusut lebih lanjut. Jika ternyata motor itu yang melanggar karena masuk jalur busway, tentu akan dikenai sanksi. "Motor tentu dilarang masuk jalur busway," katanya.

    Peristiwa ini bikin heboh setelah kejadian penilangan ini diunggah ke Youtube. Dalam video itu, polisi membentak sopir Transjakarta dan penumpang. Video berdurasi 1:34 menit itu membuat masyarakat geram.

    Dalam video itu menceritakan seorang polisi lalu lintas malah menyalahkan sopir Transjakarta karena senggolan dengan motor yang melintas busway. Padahal jelas-jelas pemotor dilarang melewati jalur Transjakarta.

    Para penumpang di dalam Transjakarta itu pun geram. Mereka meneriaki polisi kalau motor yang salah.

    "Bapak ibu mohon maaf, saya ini roda dua, ini roda empat," kata pemotor itu.

    "Tapi bapak salah terobos jalur busway dan nggak pake helm," teriak penumpang.

    "Oke oke sabar-sabar," kata pemotor itu.

    Penumpang semakin gerah dengan ulah polisi dan pemotor itu. Namun dengan lantang, polisi itu tiba-tiba membentak-bentak dan seakan berhak untuk menentukan siapa yang salah antara pemotor dengan sopir Transjakarta.

    "Saya berhak, saya berhak, saya berhak!," teriak Polantas itu dengan keras kepada penumpang.

    "Saya petugas di sini saya berhak, ayo semua turun, saya berhak, saya alihkan," teriak polisi itu lagi. (merdeka)
    -
    LokalZone - Niat baik SD N 2 Bengkala Kec. Kubutambahan Buleleng untuk memberikan pendidikan bak anak normal bagi anak tuli bisu "Kolok" dengan harapan anak-anak kolok tersebut, mampu mengenyam pendidikan layaknya anak normal, tanpa harus sekolah ke SLB di Kota Singaraja sepertinya akan mengalami kendala. 

    Pasalnya dari pihak sekolah mengambil langkah yang cukup nyeleneh yakni "menodong" setiap tamu lokal maupun mancanegara yang datang kesekolah tersebut secara sukarela namun wajib, tanpa terkecuali dengan dalih untuk bekal kepada keempat siswa kolok yang sekolah disana. "Setiap siswa disini, kami berikan Rp 2 ribu jadi ada Rp 8 ribu per harinya dari 4 siswa kolok disini yang harus kami keluarkan setiap harinya. Makanya, untuk itu kami minta sumbangan setiap tamu yang datang kesini secara sukarela dan wajib, untuk ngasik ke siswa kolok itu," kata Kepala SDN 2 Bengkala Nyoman Wijana, Kamis (26/3/2015) kemarin di sekolahnya.

    Padahal dari pengakuan pihak Sekolah juga baik keempat siswa kolok tersebut maupun siswa lainnya sudah mendapatkan beasiswa pendidikan dari pemerintah, bahkan ada yang dari pihak investor / swasta. "Perhatian pemerintah sudah ada, dengan memberikan beasiswa per tahunnya yang itu keluar. Ya, diluar itu kan kami perlu dana setiap harinya untuk siswa, terpaksa langkahnya dengan meminta sumbangan itu," jelas Wijana.

    "Orang yang menyumbang itupun kami catat di Buku Tamu sebagai tamu, dan uangnya kami simpan di LPD, dan sewaktu-waktu kami ambil untuk keperluan siswa dan sekolah. Tapi, kami masih tetap berharap ada bantuan juga dari pemerintah Kabupaten Buleleng," sambungnya.

    Sementara itu ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Wayan Lugraheni mengaku baru mengetahui hal ini dan berjanji akan segera melakukan koordinasi dengan pihak sekolah bersangkutan dan UPP Kubutambahan terkait kondisi ini.

    "Itu tidak boleh seperti ini, jangan sampai nanti ada penilaian Sekolah malah memanfaatkan keberadaan siswa kolok disana untuk dijadikan objek, jelas-jelas ini salah. Saya akan segera cek kesana, supaya tidak ada seperti ini lagi," pungkas Lugraheni, sembari mendengarkan rekaman suara Kepsek SDN 2 Bengkala, yang diputar beberapa wartawan di tempat kerjanya.
    -
  • Sidak Apel Pagi di DKP, Bupati Pas Promosikan Endek “Singa”

    LokalZone - Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana kembali melakukan sidak kedisiplinan pegawai. Setelah sidak tempo hari menyasar 3 SKPD, kini Bupati Agus Suradnyana pilih sidak di Dinas Kebersihan...

  • -
  • Komnas Anak: Sekolah Rentan Dimasuki Paham ISIS

    LokalZone - Komisioner Bidang Pendidikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengatakan, sekolah kini rentan untuk dimasuki paham radikal seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).  "Jika tidak...

  • 3 Orang Dibekuk Saat Menangkap Ikan di Zone Konservasi

    LokalZone - Tiga orang warga Desa Gilimanuk, Kecamatan melaya, Kabupaten Jembrana terpaksa harus berurusan dengan pihak berwajib setelah tertangkap tangan melakukan penangkapan ikan di zone konservasi sumberdaya alam...

  • -
  • Google Kembangkankan Smartband yang Bisa Membunuh Sel Kanker Lho!

    LokalZone - Smartband yang berguna untuk melakukan tracking aktivitas tubuh sehari-hari sudah menjadi hal yang biasa dijumpai untuk saat ini. Namun bagaimana jika sebuah smartband yang juga dapat...

  • -
  • 10 Tips Sederhana Menurunkan Berat Badan

    LokalZone - Anda pasti tahu, jika ingin menurunkan berat badan, teorinya adalah dengan mengurangi kalori atau membakar lebih banyak kalori. Tetapi, sebagian besar diet dan rencana penurunan berat...

  • - -
  • Jepang Kembangkan Lengan Bionik yang Beroperasi Menggunakan Smartphone

    LokalZone - Kegunaan sebuah smartphone saat ini memang tak hanya bisa dipakai untuk sarana komunikasi. Sebuah smartphone kini juga bisa digunakan sebagai penghubung dengan perangkat elektronik lainnya. Bahkan...

  • -
  • Pesta Rakyat, Polisi Awasi Copet & Curanmor

    LokalZone - pembukaan pesta rakyat dalam menyambut HUT Kota Singaraja ke-411 yang akan dibuka malam ini, Selasa (24/3/2015) mendapat perhatian serius dari pihak Kepolisian pasalnya di setiap iven...

  • -
  • Laka Lantas, Seorang Nenek Terlantar di RSUD Singaraja

    LokalZone - Nasib nahas memang tidak bisa dihindari, lantaran mengalami kecelakaan sepeda motor dan mengalami patah tulang pada bagian kaki kanan seorang nenek yang tidak diketahui identitasnya serta...

  • -
  • Ngembak Geni, Rumah Hangus Terbakar

    LokalZone - Bertepatan dengan ngembak geni yang juga merupakan rangkaian perayaan Hari Suci Nyepi, Minggu (22/3/2015) kemarin terjadi sebuah kebakaran yang meludeskan rumah milik Ni Komyang Sarini (57)...

  • -
    LokalZone - Ada teradisi yang tidak bisa hilang yang dilakukan warga masyarakat yang ada di Desa Banjar, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Dimana masyarakatnya yang ada di Desa Banjar melakukan 'nyakan diwang' yang dilakukan dijalan raya usai melaksanakan berata penyepian, Minggu (22/3/2015) pagi. 

    Menurut beberapa masyarakat yang ada di Desa Banjar dimana makna nyakan diwang itu dilakukan untuk menyepikan dapur usai melaksnakan hari Raya Penyepian. Seperti yang diungkapkan Ida Bagus Kade Susila dimana dalam pelaksanaan 'nyakan diwang' itu dilakukan disetiap usai pelaksanakan hari raya penyepian yakni dilakukan disaat ngembak geni yakni sehari setelah melangsungkan hari penyepian.

    "Pelaksanaan nyakan diwang ini merupakan rangkaian hari Raya Penyepian. Dimana dilakukan usai melangsungkan berata penyepian," kata Susila. Sebagian besar masyarakat utamanya yang berada dipinggir jalan melakukan nyakan diwang yang mana juga dilakukan sebagai tradisi turun temurun. Disampin 'nyakan diwang' sebagai langkah untuk menyepikan dapur yang juga sebagai kepercayaan masyarakat Desa Banjar yakni menekan aktifitas dapur setelah pelaksanaan penyepian,'nyakan diwang' juga sebagai bentuk cara mempererat tali persaudaraan antara masyarakat. 

    Karena disaat 'nyakan diwang' selain memasak dan menyepikan dapur juga bisa melakukan silaturahmi antara masyarakat saat melangsungkan 'nyakan diwang'. "Nyakan diwang ini juga sebagai bentuk meningkatkan silaturahmi antara masyarakat saat melakukan nyakan diwang. Hal ini juga bisa menambah kekentalan tali persaudaraan antara masyarakat," terang Susila lagi. 

    Hal senada juga diungkapkan Kelian Adat Banjar Melanting, Desa Banjar, Kecamatan Banjar Ida Kade Ngurah dimana menurutnya 'nyakan diwang' sebagai bentuk kepercayaan masyarakat Desa Banjar guna menyepikan pekarangan dan dapur serta sebagai kegiatan turun temurun sejak dulu.

    "Memang kegiatan 'nyakan diwang' sebagai wujud tradisi yang ditinggalkan nenek moyang sejak zaman dulu yang juga untuk menyepikan pekarang dari dapur hingga halaman," terangnya.
    -
  • Chep Hernawan Berangkatkan WNI ke ISIS?

    LokalZone -  Namanya Chep Hernawan. Ia adalah pemimpin Gerakan Reformis Islam (GARIS) sekaligus pengusaha kondang asal Cianjur, Jawa Barat, yang mengaku telah memberangkatkan lebih dari seratus orang warga...

  • Tingginya Angka Kecelakaan Menjadi PR Kasat Lantas Baru

    LokalZone - Angka kecelakaan yang tergolong cukup tinggi di wilayah Kabupaten Buleleng rupanya masih menjadi prioritas bagi Satuan Lalulintas Polres Buleleng. Hal tersebut diungkapkan oleh Kasat Lantas Polres...

  • -
  • Tiga Planet Layak Huni di Galaksi Kita?

    LokalZone - Penelitian terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan menyatakan bahwa di antara miliaran bintang di galaksi kita kemungkinan ada sekitar tiga planet yang mengorbiti mereka dan mendukung...

  • -
  • 300 Tahun Lalu Belut Listrik Ditemukan di AS

    LokalZone - Sejarah ilmu pengetahuan dan teknologi hari ini 19 Maret dimulai tahun 1800. Saat itu belut listrik (Electrophorus electricus) ditangkap oleh Alexander von Humolt dan Aimé Bonpland...

  • - -
  • Awas, Mabuk Saat Menggusung Ogoh-Ogoh Langsung Ditindak !

    LokalZone - Pawai ogoh-ogoh yang yang kerap kali berubah menjadi kericuhan di masa lalu rupanya membuat aparat keamanan harus berpikir keras, bahkan sempat terhembus sebuah wacana untuk meniadakan...

  • -
  • Mutasi di Jajaran Polres Buleleng, Empat Pejabat Diganti

    LokalZone - Mutasi di jajaran Polres Buleleng kembali digulirkan, kali ini empat pejabat yang menempati posisi Kasat dan tiga Kapolsek diganti oleh pejabat baru. Ditemui usai melaksanakan Apel...

  • -
  • Ditinggal Sekejap, Uang Ratusan Juta Lenyap Dalam Mobil

    LokalZone - Tindak kejahatan kejahatan di jalan raya yang menyasar para nasabah bank yang baru saja mengambil uangnya telah merambah Kota Singaraja, akibatnya dalam sekejap ratusan juta rupiah...

  • -