LokalZone - Tidak diragukan lagi kalau Bedugul memiliki magnet yang begitu kuat untuk menarik minat pengunjung. Hal ini bisa di lihat dari bejubelnya kendaraan saat akhir pekan tiba, terlebih ketika libur panjang akhir tahun kemarin. Terlihat kepadatan pengunjung di setiap rest area mulai dari Strawberry Resto & Farm, danau Beratan hingga puncak Wanagiri di atasnya danau Tamblingan.
Namun sangat di sayangkan jika indikasi positif pariwisata Bedugul ini tidak di imbangi dengan suguhan akan kebersihan daerah tujuan wisata (DTW) tersebut. Semuanya tampak normal jika di amati dari jalan raya. Warung warung dan parkiran tertata rapi. Kebersihan sepanjang jalan tersebut pun masih dalam kondisi terjaga.
Tepat di bibir jalan yang bersebrangan dengan danau Beratan, dimana merupakan rest area bagi pengendara motor, menyuguhkan kenyataan yang menggelikan. Sebetulnya area ini tidak lagi diperbolehkan untuk parkir. Trotoarnya pun sudah di pagar untuk membatasi badan jalan dengan trotoar sehingga pengunjung harus melompati pagar jika tetep bersikeras mau parkir disana. Ujung pagar yang dulunya runcing kini sudah dibengkokkan hingga 90 derajat di beberapa bagian sehingga melompati pagar tidak lagi sulit.
Badan trotoar tersebut kini di sesaki oleh pedagang yang secara otomatis akan menarik minat pengunjung. Sangat mudah untuk menemui pengunjung yang membuang sampah di badan trotoar yang sejatinya merupakan taman. Ada beberapa kantong sampah tergeletak di bawah sana dan di sekitar itu jugalah pengunjung membuang sampahnya.
Salah satu pedagang, bu Tursah, yang sering mangkal disana menyebutkan bahwa sampah sampah itu akan di bakar jika cuaca lagi bagus (maksudnya kalau cuaca lagi panas). "Untuk sementara kami biarkan dulu sampahnya disana sampai cuaca membaik barulah kami bakar" kata bu Tursah. Ia menambahkan bahwa petugas kebersihan hanya menangani sampah di area sepanjang jalan. Sementara sampah di badan trotoar merupakan tanggungjawab para pedagang.
Lebih dari itu, ketika di perhatikan dengan lebih seksama, ternyata banyak plastik kemasan mengapung di pinggir danau. Itulah kenapa pemandangan yang awalnya eksotis kini terasa menggelikan.