LokalZone - Lantaran masih banyak warganya hidup miskin, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, mengaku, malu dengan sebutan Bali sebagai pulau surga 'Island of Paradise' sebagaimana selama ini dia promosikankan ke dunia.
Pernyataan mengejutkan Pastika itu disampaikan di hadapan peserta dialog publik bertajuk "Apakah Upacara Agama Hindu Mempengaruhi Kemiskinan Bali?" di Denpasar, Kamis (8/1/205).
"Saya malu selama ini, menyebut Bali dengan julukan Island of Paradise," tukas Pastika yang membuat peserta diskusi terdiam .
Dia melanjutkan, tak dapat dipungkiri fakta bahwa Bali sebenarnya tidak bisa lagi menyandang predikat pulau surga, karena didera persoalan sosial yang tak kunjung teratasi.
Sebagaimana diketahui, ketika membuka pertemuan besar baik skala nasional hingga internasional, Pastika selalu mempromosikan tentang Pulau Bali dengan berbagai sebutan seperti The Island of God, Island of Love, and The Island of Peace and Democracy.
Dia malu menyebut Bali sebagai Island of Paradise, pada kenyataannya Bali tidak bisa menunjukkan dirinya pantas disebut sebagai pulau surga.
"Sebab, pulau surga itu sama dengan pulau tempat bersemayamnya para dewa," sambung mantan Kapolda Bali dan Papua itu.
Sembari mengajak masyarakat melakukan otokritik, bagaimana bisa disebut pulau surga, jika kemudian masih ada kemiskinan, kebodohan dan pengangguran. Bagaimana disebut pulau surga jika ada warga yang tidak punya rumah layak huni.
Kata Pastika, tempat yang menjadi bersemayan para dewa, menandakan semuanya bahagia, serba ada, dilayani bidadari, hawanya sejuk dan seterusnya.
"Gambaran yang ada melenceng jauh karena justru sebaliknya. bagaimana mungkin disebut pulau surga," selorohnya.
Untuk itu, pemerintah akan bekerja keras mengentaskan kemiskinan dengan berbagai program unggulan seperti bedah rumah yang mesti didukung masyarakat dan semua stakeholder. (okezone)
Pernyataan mengejutkan Pastika itu disampaikan di hadapan peserta dialog publik bertajuk "Apakah Upacara Agama Hindu Mempengaruhi Kemiskinan Bali?" di Denpasar, Kamis (8/1/205).
"Saya malu selama ini, menyebut Bali dengan julukan Island of Paradise," tukas Pastika yang membuat peserta diskusi terdiam .
Dia melanjutkan, tak dapat dipungkiri fakta bahwa Bali sebenarnya tidak bisa lagi menyandang predikat pulau surga, karena didera persoalan sosial yang tak kunjung teratasi.
Sebagaimana diketahui, ketika membuka pertemuan besar baik skala nasional hingga internasional, Pastika selalu mempromosikan tentang Pulau Bali dengan berbagai sebutan seperti The Island of God, Island of Love, and The Island of Peace and Democracy.
Dia malu menyebut Bali sebagai Island of Paradise, pada kenyataannya Bali tidak bisa menunjukkan dirinya pantas disebut sebagai pulau surga.
"Sebab, pulau surga itu sama dengan pulau tempat bersemayamnya para dewa," sambung mantan Kapolda Bali dan Papua itu.
Sembari mengajak masyarakat melakukan otokritik, bagaimana bisa disebut pulau surga, jika kemudian masih ada kemiskinan, kebodohan dan pengangguran. Bagaimana disebut pulau surga jika ada warga yang tidak punya rumah layak huni.
Kata Pastika, tempat yang menjadi bersemayan para dewa, menandakan semuanya bahagia, serba ada, dilayani bidadari, hawanya sejuk dan seterusnya.
"Gambaran yang ada melenceng jauh karena justru sebaliknya. bagaimana mungkin disebut pulau surga," selorohnya.
Untuk itu, pemerintah akan bekerja keras mengentaskan kemiskinan dengan berbagai program unggulan seperti bedah rumah yang mesti didukung masyarakat dan semua stakeholder. (okezone)