LokalZone - Tingkat konsumsi bahan bakar Vi-Gas di Bali masih tergolong rendah. Berdasarkan
data Pertamina Regional Bali, konsumsi bahan bakar gas di Bali hanya
berkisar 40 liter per hari atau sekitar 14.000 per tahun semenjak bahan
bakar gas itu diluncurkan pada bulan Oktober 2013 saat berlangsung KTT
APEC di Nusa Dua lalu.
Oleh karena itu, pihak Pertamina Regional Bali bekerjasama dengan Organda Bali untuk lebih meningkatkan penggunaan bahan bakar Vi-Gas ini.
Achmad Rifqi, Sales Executive Domestic Gas Rayon VIII PT Pertamina Cabang Pemasaran Denpasar mengakui konsumsi Vi-Gas di Bali memang cukup rendah dikarenakan Vi-Gas ini merupakan hal baru dan masyarakat Bali belum mengenal betul bahan bakar gas ini.
"Untuk mendorong peningkatan konsumsi Vi-Gas, kami bekerjasama dengan pihak Organisasi Angkutan Daerah (Organda) Bali untuk mengadakan sosialisasi. Target kami di tahun 2015 ini sekitar 3.000 hingga 5.000 unit mobil memakai bahan bakar Vi-Gas ini," ungkap Achmad saat ditemui di Denpasar, Rabu (7/1).
Bahan bakar gas secara ekonomis sangat menguntungkan karena harganya lebih murah, yang dibandrol Rp5.100/liter dibandingkan dengan bahan bakar premium di Bali seharga Rp7.950/liter. Selain lebih murah, bahan bakar ini juga ramah lingkungan.
Achmad menambahkan, bahwa saat ini di Pulau Dewata tercatat baru ada tiga depo yang menyediakan bahan bakar gas.
Tiga tempat tersebut yakni SPBU Coco Pertamina di jalan Hayam Wuruk Denpasar, SPBU Coco Pertamina Taman Griya Nusa Dua, dan SPBU Coco Pertamina Puspem Sempidi Mengwi.
Untuk penambahan SPBU bahan bakar Vi-Gas, pihaknya melihat animo masyarakat Bali dan menyesuaikan dengan kondisi pasar terlebih dahulu dalam menggunakan bahan bakar ini. Tahun 2015 sendiri, pihak Pertamina mengaku belum ada rencana akan menambah berapa SPBU.
Sementara itu, Eddy Dharma Putra, Ketua DPP Organda Bali mengungkapkan bahwa mobil pariwisata Bali sudah siap untuk konversi ke bahan bakar Vi-Gas.
Dengan kelebihan yang dipunyai oleh Vi-Gas, Organda sangat mendukung penggunaan bahan bakar ini untuk bisa ditunjang dan disosialisasikan di Bali.
Dari total sekitar 85.000 unit jumlah angkutan di Bali, saat ini sudah ada beberapa anggota Organda Bali yang sudah menggunakan bahan bakar Vi-Gas.
"Anggota kami yang sudah menggunakan Vi-Gas ini antara lain Mari Transport dan Seruni Transport. Bahkan jika dihitung, penggunaan bahan bakar gas ini bisa menghemat sekitar Rp24 juta per tahun," ujar Eddy saat ditemui di acara sosialisasi penggunaan bahan bakar Vi-Gas di Denpasar, Rabu (7/1).
Organda Bali menargetkan sekitar 2.500 unit kendaraan pariwisata menggunakan bahan bakar gas di tahun 2015 ini. Saat ini Organda Bali mulai menyasar pengguna premium terlebih dahulu untuk konversi ke gas, baru kemudian kepada pengguna solar. (bisnis)
Oleh karena itu, pihak Pertamina Regional Bali bekerjasama dengan Organda Bali untuk lebih meningkatkan penggunaan bahan bakar Vi-Gas ini.
Achmad Rifqi, Sales Executive Domestic Gas Rayon VIII PT Pertamina Cabang Pemasaran Denpasar mengakui konsumsi Vi-Gas di Bali memang cukup rendah dikarenakan Vi-Gas ini merupakan hal baru dan masyarakat Bali belum mengenal betul bahan bakar gas ini.
"Untuk mendorong peningkatan konsumsi Vi-Gas, kami bekerjasama dengan pihak Organisasi Angkutan Daerah (Organda) Bali untuk mengadakan sosialisasi. Target kami di tahun 2015 ini sekitar 3.000 hingga 5.000 unit mobil memakai bahan bakar Vi-Gas ini," ungkap Achmad saat ditemui di Denpasar, Rabu (7/1).
Bahan bakar gas secara ekonomis sangat menguntungkan karena harganya lebih murah, yang dibandrol Rp5.100/liter dibandingkan dengan bahan bakar premium di Bali seharga Rp7.950/liter. Selain lebih murah, bahan bakar ini juga ramah lingkungan.
Achmad menambahkan, bahwa saat ini di Pulau Dewata tercatat baru ada tiga depo yang menyediakan bahan bakar gas.
Tiga tempat tersebut yakni SPBU Coco Pertamina di jalan Hayam Wuruk Denpasar, SPBU Coco Pertamina Taman Griya Nusa Dua, dan SPBU Coco Pertamina Puspem Sempidi Mengwi.
Untuk penambahan SPBU bahan bakar Vi-Gas, pihaknya melihat animo masyarakat Bali dan menyesuaikan dengan kondisi pasar terlebih dahulu dalam menggunakan bahan bakar ini. Tahun 2015 sendiri, pihak Pertamina mengaku belum ada rencana akan menambah berapa SPBU.
Sementara itu, Eddy Dharma Putra, Ketua DPP Organda Bali mengungkapkan bahwa mobil pariwisata Bali sudah siap untuk konversi ke bahan bakar Vi-Gas.
Dengan kelebihan yang dipunyai oleh Vi-Gas, Organda sangat mendukung penggunaan bahan bakar ini untuk bisa ditunjang dan disosialisasikan di Bali.
Dari total sekitar 85.000 unit jumlah angkutan di Bali, saat ini sudah ada beberapa anggota Organda Bali yang sudah menggunakan bahan bakar Vi-Gas.
"Anggota kami yang sudah menggunakan Vi-Gas ini antara lain Mari Transport dan Seruni Transport. Bahkan jika dihitung, penggunaan bahan bakar gas ini bisa menghemat sekitar Rp24 juta per tahun," ujar Eddy saat ditemui di acara sosialisasi penggunaan bahan bakar Vi-Gas di Denpasar, Rabu (7/1).
Organda Bali menargetkan sekitar 2.500 unit kendaraan pariwisata menggunakan bahan bakar gas di tahun 2015 ini. Saat ini Organda Bali mulai menyasar pengguna premium terlebih dahulu untuk konversi ke gas, baru kemudian kepada pengguna solar. (bisnis)