Lokalzone - Buat anda penyuka vintage tidak perlu beralih ke masa lalu untuk dapat menikmatinya, cukup sedikit usaha untuk mengunjungi hotel Brown Feather di Jl. Batu Belig No. 100, Kerobokan - Bali. Hotel ini masih terbilang baru. Paling tidak usianya belum mencapai dua tahun. Konsep unik dan vintage namun juga hijau digunakan sebagai jurus andalan yang kini paling di cari oleh turis baik dalam maupun luar negeri. Tidak ada unsur kemewahan tersirat dari bangunan dua lantai ini. Semua komponen kayu merupakan hasil olahan daur ulang. Seperti contohnya meja makan di area dapur merupakan limbah kapal kayu yang sudah uzur. Sedangkan jendelanya di ambil dari bangunan tua yang kini malah beralih ke model minimalais. Untuk lebih menyatu dengan alam maka tanaman rambat di daulat untuk menghiasi fasad hingga ke atapnya. Tidak berhenti sampai disitu, di area lobi banyak bergelantungan tanaman hias sehingga membuat pengunjung tidak gampang merasa bosan.
Hotel yang memiliki kapasitas 16 kamar ini kerap digunakan sebagai spot untuk pre-wedding. Biasanya di kombinasikan dengan mini-cooper dan VW kodok lansiran tahun 70an. Mereka, para tamu, biasanya membawa serta koper tua serta pernak pernik yang mengindikasikan kesan vintage selama sesi pemotretan. Disamping itu ada juga Honda C70 yang masih asli di pajang di dekat tangga yang juga kerap digunakan sebagai objek latar.
Sebagai penyelaras akhir, di sektor kamar tidak luput dari sentuhan kreatif sang pemilik. Tempat tidur besi berkelir hitam tidak akan pernah anda temukan di hotel berbintang manapun di Bali. Tidak ada lemari layaknya sebuah hotel, Brown Feather hanya di lengkapi dengan sebuah meja dengan tiga laci tempat menyimpan pakaian selama menginap yang sekaligus berfungsi sebagai meja kerja. Mini barnya tebungkus rapi oleh kabinet kayu warna cokelat tua dan begitupun dengan safety-boxnya. Pun begitu, kenyamanan tidur benar benar di perhatikan dengan pemilihan kualitas linen sekelas hotel bintang lima.
Memang tidak semua desain bernafaskan lokal, nuansa koridor di lantai dua memberikan kesan layaknya perumahan di New Orleans, Amerika Serikat. Hal ini terlihat dari kombinasi pagar besi model jaman dulu di hiasi tanaman Lee Kwan Yew bergelantungan dari atap hingga ke kolam renang.
