Di ruang pertemuan pimpinan DPRD
Buleleng perwakilan sopir angkot yang diterima oleh Kepada
Ketua DPRD Kebupaten Buleleng Gede Supriatna dan Kepala Dinas
Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Buleleng Gede Gunawan A.P. berkeluh kesah bahwa kenaikan harga BBM sangat memberatkan sopir
angkot. ”Kenaikan harga BBM ini sangat memberatkan kami, sementara itu
kami tidak mendapat bantuan, seperti bantuan tunai langsung seperti
warga yang lain,” ungkap Sukrawana dibenarkan sopir angkot lainnya.
Bahkan Sukrawana yang akrab disapa Dolar atau Blenyok ini meminta agar diberikan
jatah Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang dikeluarkan Presiden Jokowi untuk meringankan beban kenaikan BBM. ”Selama
ini kami tidak pernah menerima bantuan seperti BLT. Dan sekarang kami minta
agar bapak disini (wakil rakyat,red) membantu kami untuk mendapat surat
sakti itu,” tandasnya.
Selain KKS para sopir juga meminta kepada pemerintah untuk segera mengumumkan penyesuaian tarif angkutan umum.
Menyikapi keluhan para sopir Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna menyatakan segera melakukan kordinasi dengan pemerintah daerah untuk mempertimbangkan para sopir angkot dapat terdata sebagai penerima BLT. ”Saya akan kordinasikan dengan bupati, sehingga mereka para sopir bisa terdata sebagai penerima KKS,” tandasnya. Sementara itu, terkait penyesuaian tarif angkutan, Kadishub Gede Gunawan menyatakan akan segara melakukan rapat kordinasi dengan Satlantas Polres Buleleng dan Organda.”Secepatnya kita akan lakukan kordinasi,namun demikian secara implisit penyesuaian tarif diperkirakan dengan limit Rp. 7.000,- s/d Rp. 10.000,-,” katanya.