Singaraja - Dampak negatif dari penyulingan daun cengkeh
tampaknya menjadi pokok bahasan dalam Rakerda Asosiasi Petani Cengkeh
Indonesia (APCI) Provinsi Bali yang bertempat di Ruang Unit IV Kantor
Bupati Buleleng, Selasa (24/9). Dalam kegiatan yang dibuka Wabup Buleleng Nyoman Sutjidra dihadiri DPD APCI serta perwakilan petani cengkeh se-Bali.
Made Suyasa selaku Ketua APCI Bali menyatakan sejak dua tahun terakhir
tanaman cengkeh di Kabupaten Buleleng mendapat serangan hama/penyakit
jamur akar putih (JAP) yang cukup mengkhawatirkan akibat dari industri
penyulingan daun cengkeh yang dieksploitasi secara berlebihan, “
Untungnya Pemkab Buleleng sudah mengambil langkah Preventif terkait hal
tersebut” tuturnya.
Langkah yang dilakukan maksud Mantan Camat Buleleng
ini adalah penerbitan produk hukum melalui surat edaran Bupati No. 4306
tahun 2012 tanggal 2 November 2012 tentang larangan untuk mengambil dan
memungut daun cengkeh serta kebijakan penutupan investasi dibidang usaha
Industri Penyulingan Daun Cengkeh melalui peraturan Bupati No. 61 tahun
2012, tanggal 26 Desember 2012. ” Kebijakan ini sangat bermanfaat,
pasalnya di beberapa daerah di Indonesia telah banyak cengkeh yang mati
akibat dari penjualan daun cengkeh yang berlebihan” imbuhnya.
Pernyataan tersebut sangat beralasan pasalnya menurut data yang dihimpun, Kabupaten Buleleng menyumbang 3.799 Ton Produksi cengkeh di Provinsi Bali atau 61,70 % dari produksi Cengkeh Bali secara keseluruhan.
Pernyataan tersebut sangat beralasan pasalnya menurut data yang dihimpun, Kabupaten Buleleng menyumbang 3.799 Ton Produksi cengkeh di Provinsi Bali atau 61,70 % dari produksi Cengkeh Bali secara keseluruhan.
“Cengkeh merupakan komoditi strategis dalam menggerakan
roda perekonomian masyarakat di Pedesaan, bisa dibayangkan dapak
negatifnya kalau cengkeh di Buleleng ikut mati“ paparnya.
Untuk itu
melalui kegiatan Rakerda Wabup Dr. I Nyoman Sutjidra berharap agar para petani dapat mendukung
kebijakan menghentikan penyulingan daun cengkeh, “ Kebijakan ini
diambil semata-mata untuk melindungi kepentingan petani cengkeh, agar
harga jual cengkeh tetap tinggi” pungkasnya. (hb)