Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

» » » Mengenaskan, Ini Sejumlah Keganasan Geng Motor di Bali, Rata-rata Pelaku adalah Pelajar
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Bali, Lokalzone - Serangkaian kasus kriminalitas jalanan yang melibatkan kelompok bersepeda motor di Denpasar, Bali seolah tak pernah surut.

Dari sejumlah laporan kasus yang masuk ke kepolisian tak sedikit kasus kriminalitas jalanan tersebut yang belum mampu terungkap.

Di sisi lain, sejumlah keberhasilan aparat kepolisian menguak kasus tersebut memunculkan fakta bahwa rata-rata pelaku yang terlibat dalam kasus kriminalitas jalanan itu adalah para remaja yang seharusnya masih fokus berurusan dengan studi di sekolah.

Karena satu dan lain hal, serta pengaruh lingkungan yang buruk, remaja-remaja tersebut pun menjadi akrab dengan kehidupan jalanan.

Minum-minuman keras dan menggeber sepeda motor seakan menjadi hal yang tak dapat dipisahkan manakala sebuah kasus penganiayaan serta perundungan terjadi.

Masih terngiang di benak kita, tatkala kepolisian daerah (Polda) Bali meringkus 14 orang remaja yang tergabung di dalam sebuah perkumpulan bermotor yang menamakan dirinya MS 13 pada 18 Oktober malam.

Sejumlah catatan kepolisian menyebut Geng Motor yang digawangi Sudarsa tersebut pernah lakukan aksi kekerasan di wilayah Renon, yang mengakibatkan mereka masuk dalam target operasi pihak kepolisian.

Selain itu, kebutuhan geng motor untuk tetap meng-ajeg-kan dan ingin menunjukkan eksistensinya pernah berbuntut pada proses hukum.

Kasus tersebut pernah terjadi di wilayah hukum Polsek Denpasar Barat.

Sebanyak 7 orang remaja berinisial BPM (16), AH (15), FNA (15), KS (16), IP (15), SG (22), dan F (18), diciduk anggota buru sergap Polsek Denpasar Barat lantaran adanya laporan dari masyarakat yang mengaku diserang segerombolan pemuda bersepeda motor.

Usai ditangkap, mereka mengaku melukai orang-orang di jalan pada malam hari lantaran ingin membubarkan aksi geng motor di wilayah Denpasar.

Akibatnya 6 orang menjadi korban. Beberapa diantaranya mengalami luka tusukan cukup serius.

“Dari kepolisian menduga alasan sebenarnya adalah ingin eksis. Korban mereka bukan anggota geng motor kok. Bahkan ada masyarakat yang sedang makan di pinggir jalan juga yang jadi korban mereka,” ujar Kanit Reskrim Polsek Denpasar Barat, Iptu Lutfi Olot Gigantara, kala itu.

Selain dua kasus tersebut, sesungguhnya masih ada sejumlah catatan perilaku buruk geng motor di kota bermoto berwawasan budaya ini.

Penganiayaan terhadap Gung Krisna (19) di Renon pada 4 Juli, dan Yuda Cahya Diputra (24) di Jalan Kebo Iwa, Denpasar, pada Minggu 3 Juli sudah cukup jadi sinyalemen bahwa tindakan main kekerasan yang kerap dilakukan para bajingan jalanan ini sudah sepatutnya mendapat perhatian lebih dari pihak kepolisian.

Hal yang lebih penting lagi adalah pengawasan dari keluarga dan sekolah.

Ini sebagai fungsi pranata sosial agar remaja di Denpasar dapat dicegah untuk terlibat lebih jauh dengan perkumpulan yang dapat merugikan masa depan mereka sendiri.


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama