Kesehatan, Lokal-zone.com - Kesehatan ibu hamil memang punya pengaruh sangat besar terhadap kesehatan jabang bayi di dalam rahimnya. Jika tidak menjaga kesehatan dengan baik, kesehatan bayi di dalam kandungan juga bisa mengancam. Apa yang menjadi kekhawatiran ibu mungkin akan terjadi pada anak.
Karena itulah ibu hamil patut waspada terhadap apa pun yang terjadi di dalam tubuhnya, apalagi jika bukan demi menjaga kesehatan bayi dalam kandungan. Seperti yang dialami oleh ibu bernama Cormit berikut ini. Dalam sebuah video dari rumah sakit Australia's Gold Coast Health, Cormit menceritakan pengalamannya yang lengah menjaga kesehatan tubuhnya sehingga membahayakan bayinya sendiri.
Cormit menjelaskan bahwa ia memutuskan menolak mendapat suntikan vaksin pertussis dari rumah sakit saat ia mulai batuk. Dia ditawari suntik vaksinasi di usia kandungan minggu ke-28. Bukannya menerima saran dokter, Cormit justru menolak vaksin dan berkata bahwa ia tak butuh obat itu.
Ia merasa tubuhnya sehat-sehat saja, ia tak sedang batuk parah dan tak ingin tubuhnya terpengaruh obat-obatan, itulah alasan mengapa ia menolak. Namun keputusan ini justru membuatnya menyesal. Ia terus-terusan batuk hingga beberapa minggu setelahnya hingga tiba saatnya melahirkan.
Setelah melahirkan, bayinya mulai batuk-batuk juga, yang mana pada awalnya tak membuatnya khawatir. Namun batuk bayinya tak kunjung reda dan justru semakin keras hingga tubuh anaknya itu berubah merah, kebiruan dan bahkan memucat. Anaknya berhenti bernafas selama tiga menit dan barulah ia khawatir dan melarikan ke rumah sakit.
Selama tiga minggu setelah itu mereka terus keluar masuk rumah sakit untuk mendapatkan perawatan karena bayinya terus batuk dan bahkan mengalami kesulitan bernafas. Bayinya mengalami pertussis, kondisi batuk-batuk pada bayi yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis.
Pertussis bisa menyerang siapa saja, namun lebih berbahaya pada bayi di bawah 1 tahun karena batuk bisa menyebabkan kesulitan bernafas. Meski sudah membaik, namun pengalaman ini jelas tak akan pernah dilupakan Cormit.
Ia bahkan berkata, "Jika aku bisa mengembalikan waktu, aku akan memilih melindungi diriku sendiri." Karena dengan melindungi kesehatan tubuhnya sendiri, ia pun bisa melindungi kesehatan bayinya.
Ia ingin banyak calon ibu di luar sana lebih perhatian dengan kesehatannya, bahkan untuk hal-hal kecil dan sepele sekalipun. Jangan mengabaikan kondisi kesehatan yang tampaknya tak penting, karena bisa jadi sebab kecil itulah yang mengancam nyawa buah hati.
Karena itulah ibu hamil patut waspada terhadap apa pun yang terjadi di dalam tubuhnya, apalagi jika bukan demi menjaga kesehatan bayi dalam kandungan. Seperti yang dialami oleh ibu bernama Cormit berikut ini. Dalam sebuah video dari rumah sakit Australia's Gold Coast Health, Cormit menceritakan pengalamannya yang lengah menjaga kesehatan tubuhnya sehingga membahayakan bayinya sendiri.
Cormit menjelaskan bahwa ia memutuskan menolak mendapat suntikan vaksin pertussis dari rumah sakit saat ia mulai batuk. Dia ditawari suntik vaksinasi di usia kandungan minggu ke-28. Bukannya menerima saran dokter, Cormit justru menolak vaksin dan berkata bahwa ia tak butuh obat itu.
Ia merasa tubuhnya sehat-sehat saja, ia tak sedang batuk parah dan tak ingin tubuhnya terpengaruh obat-obatan, itulah alasan mengapa ia menolak. Namun keputusan ini justru membuatnya menyesal. Ia terus-terusan batuk hingga beberapa minggu setelahnya hingga tiba saatnya melahirkan.
Setelah melahirkan, bayinya mulai batuk-batuk juga, yang mana pada awalnya tak membuatnya khawatir. Namun batuk bayinya tak kunjung reda dan justru semakin keras hingga tubuh anaknya itu berubah merah, kebiruan dan bahkan memucat. Anaknya berhenti bernafas selama tiga menit dan barulah ia khawatir dan melarikan ke rumah sakit.
Selama tiga minggu setelah itu mereka terus keluar masuk rumah sakit untuk mendapatkan perawatan karena bayinya terus batuk dan bahkan mengalami kesulitan bernafas. Bayinya mengalami pertussis, kondisi batuk-batuk pada bayi yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis.
Pertussis bisa menyerang siapa saja, namun lebih berbahaya pada bayi di bawah 1 tahun karena batuk bisa menyebabkan kesulitan bernafas. Meski sudah membaik, namun pengalaman ini jelas tak akan pernah dilupakan Cormit.
Ia bahkan berkata, "Jika aku bisa mengembalikan waktu, aku akan memilih melindungi diriku sendiri." Karena dengan melindungi kesehatan tubuhnya sendiri, ia pun bisa melindungi kesehatan bayinya.
Ia ingin banyak calon ibu di luar sana lebih perhatian dengan kesehatannya, bahkan untuk hal-hal kecil dan sepele sekalipun. Jangan mengabaikan kondisi kesehatan yang tampaknya tak penting, karena bisa jadi sebab kecil itulah yang mengancam nyawa buah hati.