Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

» » » Pemprov Tindaklanjuti Hasil Pantauan Ombudsman Soal Kecurangan UN
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

LokalZone - Pemerintah Provinsi Bali merespon dan menindaklanjuti hasil pemantauan Ombudsman RI Perwakilan Bali yang masih menemukan sejumlah kecurangan pada pelaksanaan Ujian Nasional Tingkat SMA/SMK/MA yang berlangsung pada 13 hingga 16 April lalu. Pemprov Bali melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga secara khusus mengumpulkan Kadis Pendidikan Kabupaten Kota beserta kepala sekolah SMA,SMK dan SMP yang tergabung dalam Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS). Pertemuan yang menghadirkan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab, Kamis (23/4/2015) di Ruang Pertemian Disdikpora dipimpin langsung oleh Gubernur Bali yang diwakili Wagub Ketut Sudikerta. 

Berdasarkan hasil pantauan Ombudsman pada sejumlah sekolah, masih ditemukan sejumlah kecurangan pada pelaksanaan UN tahun ini. Kecurangan didominasi oleh pemanfaatan gadget oleh peserta ujian. “Kecurangan ini dipicu oleh lemahnya disiplin pengawas,” jelas Umar Ibdu Alkhatab. Kecurangan lainnya, masih ada siswa yang bekerjasama, nyontek dan kondisi ruang ujian yang kurang mendukung. Tentu saja, hasil temuan itu tak bisa dijadikan alasan untuk mengklaim bahwa UN tak berjalan dengan baik. Karena pihak Ombudsman hanya menggunakan sample dalam pemantauannya.

Kepala ombudsman juga menambahkan, meski masih ditemukan beberapa kesurangan dalam pelaksanaannya, dia menilai pelaksaanaan UN dengan Computer Based Test (CBT) jauh lebih baik dibandingkan sistem paper based test (PBT). “Pelaksanaannya jauh lebih progresif dengan perubahan yang cukup signifikan,” tambahnya. Lebih dari itu, hasil UN yang tak menentukan kelulusan siswa juga membawa semangat perubahan yang cukup positif bagi dunia pendidikan. UN tahun ini lebih dititik beratkan pada pengukuran integritas para siswa, sekolah dan pemerintah sebagai pelaksana program pendidikan.

Untuk itu, dia berharap itikad baik semua pihak untuk mengawal tujuan baik ini. Berbagai hasil pantauan ini diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi oleh pihak terkait agar hal serupa tak terjadi lagi pada pelaksanaan UN Tingkat SMP yang akan berlangsung Mei mendatang. Selain itu, Ombudsman RI juga menyarankan agar lembaga terkait mengevaluasi kinerja pengawas serta sekolah yang siswanya masih ditemukan menggunakan gadget pada pelaksanaan UN. “Kami juga mendorong pelaksanaan UN berbasis CBT dapat total dilaksanakan mulai tahun 2016,” imbuhnya.

Wagub Sudikerta yang didampingi Kadisdikpora TIA Kusuma Wardhani menyampaikan terima kasih atas pemantauan yang dilakukan Ombudsman pada pelaksanaan UN SMA/SMK/MA yang baru saja dilaksanakan. Pemprov Bali, lanjut Sudikerta, akan menjadikan masukan ini sebagai bahan evaluasi guna mewujudkan pendidikan yang lebih berkualitas. Melihat hasil pantauan Mmbudsman, Wagub berpendapat bahwa masih banyak hal yang perlu dibenahi dalam pelaksanaan UN. Dia berharap berbagai temuan ini menjadi acuan agar hal serupa tak terjadi lagi pada pelaksanaan UN tingkat SMP.
Lebih dari itu, dia minta dukungan semua pihak untuk mewujudkan UN yang kredibel, jujur, transparan dan bermartabat. 

“Jangan bodohi anak-anak kita dengan sengaja membiarkan mereka menyontek atau membantu memberi kunci jawaban. Biarkan anak-anak kita menyelesaikan soal-soal ujian dengan mandiri dan sesuai kemampuan,” tambahnya. Wagub menambahkan, jika para siswa dididik dengan pola-pola kecurangan akan menjadi SDM yang tak berkualitas dan tidak mampu menjadi pemenang dalam persaingan yang makin ketat


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama