Singaraja – Seperti yang diketahui perhelatan Miss World Tahun 2013 di Indonesia sudah diputuskan mulai dibuka, dan sedang berlangsung di Pulau Dewata Bali. Namun rupanya hal ini tidak menyurutkan beberapa pihak yang bersikeras menolak ajang Internasional ini untuk tetap digelar.
Kamis (12/9), tadi pagi perwakilan warga masyarakat yang tergabung dalam kelompok Hizbut Tahir Indonesia (HTI) Kabupaten Buleleng. Dikordinir Yosi Margori, tiga perwakilan kelompok HTI mendatangi Mapolres Buleleng guna menyampaikan aspirasinya terkait kegiatan ratu sejagat tersebut.
Menurut Margoni yang diterima Kapolres Bany Arjanto di Rupatama Polres Buleleng, HTI Buleleng menyatakan sikap yang sama dengan HTI Indonesia (pusat, red) secara tegas menyatakan menolak pelaksanaan Miss World.”Bukan hanya di Indonesia, tapi juga di dunia,”ungkapnya.
Acara ini, kata Margoni tidak lebih sebagai ajang eksploitasi tubuh perempuan dan sangat merendahkan harkat serta martabat perempuan. Tidak hanya itu dirinya juga beranggapan bahwa yang mendapat keuntungan hanya mereka yang terkait bisnis langsung dengan kegiatan Miss World.”Oleh karena itu, kami mendesak pemeritah agar mencabut izin penyelenggaraannya di Indonesia dan mengeluarkan kebijakan, menghentikan eksploitasi perempuan di negeri ini,” tegasnya.
Dikonfirmasi usai menerima pernyatan sikap HTI, Kapolres Beny Arjanto didampingi Kabagops Polres Buleleng, Kompol Ida Putu Wedanajati dan Kasatintelkam Kompol Sudiro, Polres Buleleng sangat mengepresiasi penyampaian aspirasi yang dilakukan HTI Buleleng.
Kata dia, aspirasi HTI Buleleng berupa penolakan pelaksanaan Miss World ini akan diteruskan kepada pihak terkait.”Kami apresiasi, karena penyampaian aspirasi dilakukan secara elegan dan sopan. Dan tentu, akan kami teruskan kepada pihak terkait,” katanya.
Kapolres Beny Arjanto mengajak masyarakat, baik yang pro maupun kontra dengan acara Miss World, untuk bersikap lebih arif serta bijaksana dalam menyampaikan pendapatnya. ”Semua memiliki alasan dan pertimbangan dalam menolak maupun mendukung Miss World. Terlepas dari itu semua, selaku aparat keamanan, kami mengajak dan mengimbau agar semua aspirasi disampaikan dengan elegan kepada pihak terkait, sehingga tidak berdampak buruk terhadap masyarakat lain dan situasi kamtibmas,” tandasnya. Disebutkan, upaya HTI dalam menyampaikan pendapat patut ditiru oleh kelompok masyarakat yang lain.