Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

» » » » Pagerwesi, Pemuda Desa Penglatan Dan Petandakan Tawuran
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Rabu (16/1/2013) yang merupakan hari raya pagerwesi, seyogyanya dimanfaatkan oleh umat Hindu untuk melakukan persembayangan untuk mendekatkan diri kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Namun beberapa pemuda dari Desa Penglatan (dauh tukad) dan Petandakan di malam pagerwesi justru melakukan perkelahian yang bahkan membuat kedua desa sempat bersitegang.

Berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan, kejadian tersebut berawal dari salah seorang pemuda yang berasal dari Desa Petandakan bernama Kadek Edi Wirawan (28) datang dari arah banyuning menuju ke Petandakan sekitar pukul 17.00 wita. Ditengah perjalanan Edi bertemu dengan kerumunan pemuda trek - trekan dan karena merasa kerumunan itu menganggu lalu lintas dirinya memberanikan diri untuk menyetop yang trek - trekan di jalan raya tersebut.

Rupanya aksi Edi ini justru tidak diterima oleh sekelompok pemuda tersebut dan baku hantampun tidak terhindarkan terjadi. Satu jam setelah kejadian sekitar pukul 18.00 wita empat orang dari Desa Petandakan yang terdiri dari Ketut Sukanaya, Wayan Agus Putrawan, Gede Mahardika dan Kadek Edi Wirawan mendatangi orang tua pemuda yang melakukan trek - trekan tersebut ke Dusun Tegal Penglatan, dengan maksud agar memberitahu kepada anaknya agar tidak melakukan trek - trekan lagi di Desa Petandakan.

Namun hal ini justru ditanggapi lain dari warga Dusun Tegal Penglatan yang tidak terima lalu mengejar keempat orang tersebut dengan membawa pentongan dan keempatnya lari kearah selatan, kembali ke Desa Petandakan dan mulai mengumpulkan massa yang lebih banyak hingga membuat kedua Desa sempat bersitegang.

Syukur hal ini tidak berlangsung lama dan mediasi yang dilakukan di Mapolsek Singaraja berhasil meredam ketegangan kedua kelompok dengan melakukan perjanjian perdamaian antar mereka yang berkelahi yakni Kadek Edi Wirawan dan Made Astrawan dari Desa Penglatan.

Untuk diketahui versi lain yang melatarbelakangi kejadian tersebut mengatakan perkelahian itu dikarenakan ketersinggungan karena saling tatap mata dan juga terdapat unsur permasalahan perebutan wanita antar pemuda dari Desa Penglatan dan Petandakan yang bahkan sebelumnya perkelahian seperti ini sudah pernah terjadi.


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama