Teknologi, Lokalzone - Lalu lintas kota Perm, Rusia, sempat dibuat ling-lung oleh ulah sebuah robot yang diketahui kabur dari laboratorium pembesutnya. Robot yang bernama “Promobot” ini membuat ‘onar’ jalanan karena beberapa kendaraan menjadi macet tak bergerak.
Oleg Kivokurtsev, co-founder Promobot, mengatakan bahwa ulah Promobot merupakan sebuah ketidaksengajaan. Maka dari itu, ia menyesali karena robot putih ini telah membuat aktifitas lalu lintas jadi terhambat.
“Semuanya berhenti, macet. Tidak semua orang bertemu robot. Maka dari itu, terjadilah kemacetan. Untung ada yang menelepon polisi,” katanya.
Lalu, mengapa Promobot bisa sampai kabur dari ‘rumah’nya? Kivokurtsev mengungkap, terdapat sejumlah kesalahan pada sistem robot ini yang membuatnya tidak dapat berfungsi dengan baik.
“Kami sebetulnya sedang menguji robot ini untuk pergi ke luar menuntun salah satu rekan kami. Namun ia malah kabur dan kami kehilangan kontak,” tambahnya.
Promobot sendiri sebetulnya merupakan singkatan dari nama “Promotional Robot”, yang mana dirancang untuk bekerja di bidang customer relations. Diperkirakan, sudah ada 200 unit robot yang digarap untuk segera ‘dijual’ di beberapa negara, termasuk Rusia, Tiongkok, Kazakhstan, Irlandia dan Republik Ceko.
“Idenya adalah membantu orang-orang mencari apa yang mereka tanyakan seperti ‘di mana kantin?’ dan robot ini tak hanya akan membantumu dengan memberitahu, namun juga ikut pergi bersamamu menunjukkan arah hingga ke tempat tujuan,” tutur Kivokurtsev memaparkan.
Promobot memiliki beberapa fitur yang diklaim cerdas, seperti recognition suara dan facial, serta fitur yang mampu meningkatkan loyalitas pengguna.
“Dia selalu tersenyum dan tidak pernah sakit. Kami harap Promobot bisa digunakan di segmen retail agar dapat membantu pelanggan mencari barang yang mereka ingin beli,” pungkas Kivokurtsev.
Oleg Kivokurtsev, co-founder Promobot, mengatakan bahwa ulah Promobot merupakan sebuah ketidaksengajaan. Maka dari itu, ia menyesali karena robot putih ini telah membuat aktifitas lalu lintas jadi terhambat.
“Semuanya berhenti, macet. Tidak semua orang bertemu robot. Maka dari itu, terjadilah kemacetan. Untung ada yang menelepon polisi,” katanya.
Lalu, mengapa Promobot bisa sampai kabur dari ‘rumah’nya? Kivokurtsev mengungkap, terdapat sejumlah kesalahan pada sistem robot ini yang membuatnya tidak dapat berfungsi dengan baik.
“Kami sebetulnya sedang menguji robot ini untuk pergi ke luar menuntun salah satu rekan kami. Namun ia malah kabur dan kami kehilangan kontak,” tambahnya.
Promobot sendiri sebetulnya merupakan singkatan dari nama “Promotional Robot”, yang mana dirancang untuk bekerja di bidang customer relations. Diperkirakan, sudah ada 200 unit robot yang digarap untuk segera ‘dijual’ di beberapa negara, termasuk Rusia, Tiongkok, Kazakhstan, Irlandia dan Republik Ceko.
“Idenya adalah membantu orang-orang mencari apa yang mereka tanyakan seperti ‘di mana kantin?’ dan robot ini tak hanya akan membantumu dengan memberitahu, namun juga ikut pergi bersamamu menunjukkan arah hingga ke tempat tujuan,” tutur Kivokurtsev memaparkan.
Promobot memiliki beberapa fitur yang diklaim cerdas, seperti recognition suara dan facial, serta fitur yang mampu meningkatkan loyalitas pengguna.
“Dia selalu tersenyum dan tidak pernah sakit. Kami harap Promobot bisa digunakan di segmen retail agar dapat membantu pelanggan mencari barang yang mereka ingin beli,” pungkas Kivokurtsev.
