Buleleng, Lokalzone.com - Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, menegaskan kepada Pegawai Negeri Sipil dilingkup pemerintahan Provinsi Bali untuk tidak terlibat politik praktis, Kamis (3/3/2016).
Hal tersebut disampaikan saat dikomfirmasi mengenai Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali yakni Ketut Rochineng, yang digadang-gadang menjadi bakal calon Bupati dari dua partai politik.
Pastika mengaku membenarkan sempat memberikan ijin kepada Rochineng untuk pulang ke kampungnya di Kabupaten Buleleng pada waktu sedang libur kantor. Meskipun Pastika mengetahui kegiatan Rochineng pulang kampung untuk kegiatan sesuatu, namun bertemu dengan orang-orang bukanlah suatu hal yang patut dipermasalahkan sepanjang tidak berpolitik praktis.
Hal tersebut disampaikan Pastika usai melakukan kunjungan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Bali Bandara, Rabu (2/3/2016).
Dikatakan, belum ada restu politik untuk Rochineng untuk menjadi salah satu kandidat Bupati maupun Wakil Bupati dalam Pemilihan Kepala Daerah 2017 di Kabupaten Buleleng.
“Selama tidak melakukan politik praktis, itu tidak masalah. Dia (Rochineng) kan masih jadi pengawai negeri dan tidak boleh seorang PNS berpartai sebab aturannya harus netral. Dia (Rochineng) kan biasa kumpul dengan masyarakat dan bertemu orang-orang jika pulang kampung. Jadi, itu tidak masalah,” ujar Pastika.
Ketut Rochineng merupakan salah satu kandidat yang secara aklamasi sempat dideklarasikan oleh Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Demokrat. Kesiapan kedua partai tersebut terungkap dalam pertemuan yang berlangsung di restoran cozy resto yang ada di kawasan Pantai Penimbangan Panji, Kota Singaraja.
Dalam pertemuan yang turut dihadiri Ketua Partai Golkar Buleleng, Nyoman Sugawa Korry, dan ketua Partai Demokrat Buleleng, Luh Gede Herryani. Bukan hanya itu, pertemuan juga turut dihadiri oleh Ketua Partai Gerindra Buleleng, Nyoman Rai Yusa.
Dalam pertemuan tersebut, Rochineng mengaku siap untuk maju sebagai kandidat Bupati Buleleng dari Koalisi Bali Mandara (KMB) yang terdiri dari beberapa partai pemenang saat pencalonan Mangku Pastika sebagai Gubernur Bali.
Ironisnya, partai Gerindra Buleleng dan Hanura yang turut hadir dalam pertemuan tersebut ternyata belum memberikan signal dukungan untuk mengusung Rochineng. Bahkan, pernyataan tegas muncul dari Bendahara DPC Gerindra Buleleng, Kadek Sucita, yang mengaku masih tetap pada rencana awal untuk berusaha membawa kader partai menjadi kandidat yang bertarung nanti.
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua DPC Hanura Buleleng, Kadek Doni Riana, yang mengaku masih fokus untuk melaksanakan Musyawarah Cabang (Muscab). Dimana, Doni yang kesehariannya adalah seorang pengacara aktif menyatakan potensi berkoalisi tentu ada dalam pertarungan Pilkada Buleleng 2017 nanti.
Bahkan, nama Doni Riana pun sempat mencuat kedalam deretan nama politisi muda asal Buleleng yang digadang-gadang sebagai Wakil Bupati Buleleng untuk berpasangan dengan Dewa Nyoman Sukrawan lewat jalur independen.
Pasalnya, gerakan simpatisan mantan ketua DPRD Kabupaten Buleleng tersebut mulai menunjukan aksi dalam bentuk gerakan solidaritas yang bernama “Sahabat Sukrawan”.
Hal tersebut disampaikan saat dikomfirmasi mengenai Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali yakni Ketut Rochineng, yang digadang-gadang menjadi bakal calon Bupati dari dua partai politik.
Pastika mengaku membenarkan sempat memberikan ijin kepada Rochineng untuk pulang ke kampungnya di Kabupaten Buleleng pada waktu sedang libur kantor. Meskipun Pastika mengetahui kegiatan Rochineng pulang kampung untuk kegiatan sesuatu, namun bertemu dengan orang-orang bukanlah suatu hal yang patut dipermasalahkan sepanjang tidak berpolitik praktis.
Hal tersebut disampaikan Pastika usai melakukan kunjungan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Bali Bandara, Rabu (2/3/2016).
Dikatakan, belum ada restu politik untuk Rochineng untuk menjadi salah satu kandidat Bupati maupun Wakil Bupati dalam Pemilihan Kepala Daerah 2017 di Kabupaten Buleleng.
“Selama tidak melakukan politik praktis, itu tidak masalah. Dia (Rochineng) kan masih jadi pengawai negeri dan tidak boleh seorang PNS berpartai sebab aturannya harus netral. Dia (Rochineng) kan biasa kumpul dengan masyarakat dan bertemu orang-orang jika pulang kampung. Jadi, itu tidak masalah,” ujar Pastika.
Ketut Rochineng merupakan salah satu kandidat yang secara aklamasi sempat dideklarasikan oleh Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Demokrat. Kesiapan kedua partai tersebut terungkap dalam pertemuan yang berlangsung di restoran cozy resto yang ada di kawasan Pantai Penimbangan Panji, Kota Singaraja.
Dalam pertemuan yang turut dihadiri Ketua Partai Golkar Buleleng, Nyoman Sugawa Korry, dan ketua Partai Demokrat Buleleng, Luh Gede Herryani. Bukan hanya itu, pertemuan juga turut dihadiri oleh Ketua Partai Gerindra Buleleng, Nyoman Rai Yusa.
Dalam pertemuan tersebut, Rochineng mengaku siap untuk maju sebagai kandidat Bupati Buleleng dari Koalisi Bali Mandara (KMB) yang terdiri dari beberapa partai pemenang saat pencalonan Mangku Pastika sebagai Gubernur Bali.
Ironisnya, partai Gerindra Buleleng dan Hanura yang turut hadir dalam pertemuan tersebut ternyata belum memberikan signal dukungan untuk mengusung Rochineng. Bahkan, pernyataan tegas muncul dari Bendahara DPC Gerindra Buleleng, Kadek Sucita, yang mengaku masih tetap pada rencana awal untuk berusaha membawa kader partai menjadi kandidat yang bertarung nanti.
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua DPC Hanura Buleleng, Kadek Doni Riana, yang mengaku masih fokus untuk melaksanakan Musyawarah Cabang (Muscab). Dimana, Doni yang kesehariannya adalah seorang pengacara aktif menyatakan potensi berkoalisi tentu ada dalam pertarungan Pilkada Buleleng 2017 nanti.
Bahkan, nama Doni Riana pun sempat mencuat kedalam deretan nama politisi muda asal Buleleng yang digadang-gadang sebagai Wakil Bupati Buleleng untuk berpasangan dengan Dewa Nyoman Sukrawan lewat jalur independen.
Pasalnya, gerakan simpatisan mantan ketua DPRD Kabupaten Buleleng tersebut mulai menunjukan aksi dalam bentuk gerakan solidaritas yang bernama “Sahabat Sukrawan”.