LokalZone - Upaya dari Polres Buleleng untuk menekan angka kecelakaan di Buleleng terus ditingkatkan. Setelah sebelumnya diketahui melakukan pembagian helm dan minuman kepada para pelanggar hari ini, Senin (13/4/2015) giliran para remaja yang menjadi target Operasi Simpatik.
Kasat Lantas Polres Buleleng AKP Nyoman Sugianyar Ardika ditemui usai kegiatan mengungkapkan bahwa kegiatan ini memang diperuntukkan untuk menyasar para remaja khususnya anak sekolah SMA dan SMP.
"Ini menindak lanjuti arahan dari Kapolres Buleleng, berdasarkan hasil rapat evaluasi kemarin diketahui kecelakaan yang terjadi banyak melibatkan para remaja SMA dan SMP. Giat kali ini diperuntukkan untuk para remaja tentunya dengan mengedepankan teguran simpatik," ungkapnya.
Dalam razia simpatik ini beberapa point yang ditekankan berupa lampu utama yang harus dihidupkan walau disiang hari, kelengkapan motor harus spion dua, helm harus SNI dan tali terpasang hingga bunyi klik dan tidak menggunakan kenalpot brong. Sedangkan untuk penindakan dari 11 orang yang terjaring 10 orang mendapat teguran simpatik dan 1 orang tetap ditilang lantaran melakukan pelanggaran kenalpot brong.
Rangkaian Ops Simpatik Agung 2015 yang diadakan oleh jajaran Polres Buleleng nampaknya mulai menampakkan hasil yang positif dengan adanya penurunan angka kecelakaan yang jika dilihat dari data bulan Januari, Pebruari dan Maret yang masing-masing tercatat melibatkan 52, 63, dan 49 orang sedangkan hingga pertengahan bulan April ini baru tercatat 17 orang.
Tidak hanya itu, dengan sejumlah razia yang lebih mengedepankan teguran simpatik ini masyarakatpun lebih bisa menerima kegiatan kepolisian tersebut. "Sempat terkejut tapi saya sangat senang kalau seperti ini, demi kelesamatan dan kenyamanan," kata Made Waca yang terjaring razia lantaran lupa membawa SIM.
Namun demikian hasil operasi ini tidak berlangsung sesuai harapan pasalnya beberapa Polwan yang sengaja disiapkan berpakaian SMA seharusnya menjadi contoh bagaimana berkendara yang aman kepada anak-anak SMA dan SMP dan malah menjadi contoh kepada anak kuliahan dan beberapa orang dewasa lainnya lantaran sekolah mulai melaksanakan UN sedangkan sisanya liburan.