Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

» » Penipuan Jual Beli BB Lewat Telphone
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Ilustrasi
Aksi penipuan semakin marak terjadi di Singaraja karena tergiur dengan tawaran Hanphone Blackberry yang diterimanya melalui telphone, seorang wanita dengan sukarela mentransfer sejumlah uang untuk mendapatkan HP Blackberry yang cuma ilusi.

Aksi penipuan dengan menggunakan modus penawaran HP Blackberry melalui telphone ini terjadi Senin (14/1/2013). Sekitar pukul 18.00 wita dimana Daisy (21) yang beralamat di Jalan Surapati No. 2 Singaraja Kelurahan Kampung Baru mendapat telphone dari seseorang yang mengaku bernama Adrian Syah dari toko Abdi Riski Denpasar yang menawarkan HP Blackberry.

Tertarik dengan tawaran tersebut Daisy mulai digiring pelaku agar mengirimkan uang sebesar Rp. 1.400.000,- ke rekening atas nama Adrian Syah pada bank BRI dan saat itu juga Daisy mentrasfer uang tersebut melalui rekening miliknya di bank Danamon dengan nomor 075101011519535, namun sayang barang pesanan tidak juga kunjung datang. 

Keesokan harinya pelaku kembali menelpon dan menyuruh Daisy mentransfer uang lagi sebesar Rp. 1.250.0000,- dengan alasan membayar bea cukai dan terakhir dituntun kembali untuk mengirimkan uang sebanyak Rp. 4.799.855,- hingga total uang yang di transfer kepada pelaku sebanyak Rp. 7.600.000,- dan barang yang diinginkan sampai saat ini masih belum diperoleh. 

Ditemui di Ruang kerjanya Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Made Mustiada membenarkan adanya aksi penipuan yang menggunakan modus menawarkan HP Blackberry tersebut. Bahkan dirinya mengatakan salah seorang keluarga anggotanya baru saja mendapat telphone yang mengatakan dirinya tersandung kasus narkoba dan memintanya mengirimkan uang sebanyak 150 juta rupiah. Tentu saja hal tersebut tidak digubris, pasalnya anggotanya itu baru sekitar enam bulan yang lalu baru pindah dari Satuan Narkoba Polres Buleleng. Intinya masyarakat sekarang harus selalu awas atas setiap telphone yang masuk apalagi meminta mentransfer sejumlah uang, dan biasanya pelaku selalu memaksa korbannya untuk mengirim segera untuk mengacaukan psikologi korbannya, kata Mustiada.


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama