Lifestyle, Lokalzone - Fakta yang mengejutkan, tiga dari empat orang dewasa di Amerika Serikat mempunyai jantung yang usianya “lebih tua” ketimbang usia biologis mereka sebenarnya. Kondisi ini berakibat meningkatnya risiko serangan jantung serta stroke.
Ada fakta yang perlu Anda ketahui. Usia jantung ternyata dipengaruhi oleh tekanan darah, kebiasaan merokok, diabetes, dan indeks massa tubuh. Maka, berdasarkan faktor-faktor tersebut, diketahui bahwa tidak sedikit masyarakat yang memiliki usia jantung lebih tua dibandingkan dengan umur mereka sebenarnya.
Ada fakta yang perlu Anda ketahui. Usia jantung ternyata dipengaruhi oleh tekanan darah, kebiasaan merokok, diabetes, dan indeks massa tubuh. Maka, berdasarkan faktor-faktor tersebut, diketahui bahwa tidak sedikit masyarakat yang memiliki usia jantung lebih tua dibandingkan dengan umur mereka sebenarnya.
“Setengah dari kaum pria dan hampir setengah dari wanita di Amerika Serikat mempunyai usia jantung lima tahun atau bahkan lebih, yang lebih tua dibandingkan usia mereka sebenarnya,” kata Frieden seperti dikutip dari webmd.com .
Usia jantung dapat menentukan risiko seseorang terkena serangan jantung ataupun stroke. Sekaligus mengetahui bagaimana caranya menurunkan tingkat risiko tersebut. Berdasarkan hal-hal tersebut, dokter kemudian dapat menggunakannya untuk memberikan keputusan pengobatan yang tepat dan mendorong pasien untuk segera mengubah pola hidupnya dan beralih mengadopsi gaya hidup sehat.
Lagi-lagi, dikarenakan tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, merokok, dan diperparah dengan diabetes. “Bagi wanita ataupun pria tersebut, dengan mengetahui usia jantungnya, menjadi semacam panggilan untuk segera mengubah pola hidup dan sepenuhnya bertanggung jawab terhadap kesehatan sendiri mulai sekarang,” tutur Frieden.
Lantas, bagaimana caranya menjaga usia jantung? Menjaga tekanan darah, kadar kolesterol, dan menjaga berat badan, termasuk giat melakukan aktivitas fisik secara rutin dan tidak merokok, akan mengembalikan kembali usia jantung. Demikian dikatakan Dr Gregg Fonarow, seorang profesor kardiologi dari University of California, Los Angeles.
“Anda bisa mengambil langkah proaktif untuk mengurangi usia jantung dan hasilnya adalah hidup lebih lama yang sehat. Bebas dari serangan jantung dan stroke,” urai Fonarow. Tidak pernah ada kata terlambat, Frieden menambahkan. Dia mencontohkan, seorang perokok pada usia 50 tahun yang menghentikan kebiasaan buruknya tersebut dapat memperpanjang usia jantung hingga 14 tahun.
“Penyakit jantung dan stroke menjadi penyakit utama penyebab kematian, kecacatan, dan biaya pengobatan yang tinggi, baik bagi wanita maupun pria. Namun, sebenarnya baik serangan jantung maupun stroke bisa dicegah,” kata Fonarow.
Seperti disebutkan sebelumnya, ada beberapa jalan yang bisa ditempuh untuk menjaga kesehatan jantung. Di antaranya sering berjalan kaki. Jalan kaki adalah aktivitas sederhana dan murah. Berjalan kaki membuat tubuh bergerak, melancarkan aliran darah, serta memasukkan udara segar ke dalam paru-paru.
Berjalan cepat sejauh 3 km setiap hari dapat membantu mengendalikan berat badan, menguatkan jantung, dan meningkatkan kelancaran sirkulasi darah. Kemudian berhenti merokok. Nikotin, salah satu racun dalam rokok, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, yakni mengurangi kadar oksigen dalam jantung, meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung.
Usia jantung dapat menentukan risiko seseorang terkena serangan jantung ataupun stroke. Sekaligus mengetahui bagaimana caranya menurunkan tingkat risiko tersebut. Berdasarkan hal-hal tersebut, dokter kemudian dapat menggunakannya untuk memberikan keputusan pengobatan yang tepat dan mendorong pasien untuk segera mengubah pola hidupnya dan beralih mengadopsi gaya hidup sehat.
Lagi-lagi, dikarenakan tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, merokok, dan diperparah dengan diabetes. “Bagi wanita ataupun pria tersebut, dengan mengetahui usia jantungnya, menjadi semacam panggilan untuk segera mengubah pola hidup dan sepenuhnya bertanggung jawab terhadap kesehatan sendiri mulai sekarang,” tutur Frieden.
Lantas, bagaimana caranya menjaga usia jantung? Menjaga tekanan darah, kadar kolesterol, dan menjaga berat badan, termasuk giat melakukan aktivitas fisik secara rutin dan tidak merokok, akan mengembalikan kembali usia jantung. Demikian dikatakan Dr Gregg Fonarow, seorang profesor kardiologi dari University of California, Los Angeles.
“Anda bisa mengambil langkah proaktif untuk mengurangi usia jantung dan hasilnya adalah hidup lebih lama yang sehat. Bebas dari serangan jantung dan stroke,” urai Fonarow. Tidak pernah ada kata terlambat, Frieden menambahkan. Dia mencontohkan, seorang perokok pada usia 50 tahun yang menghentikan kebiasaan buruknya tersebut dapat memperpanjang usia jantung hingga 14 tahun.
“Penyakit jantung dan stroke menjadi penyakit utama penyebab kematian, kecacatan, dan biaya pengobatan yang tinggi, baik bagi wanita maupun pria. Namun, sebenarnya baik serangan jantung maupun stroke bisa dicegah,” kata Fonarow.
Seperti disebutkan sebelumnya, ada beberapa jalan yang bisa ditempuh untuk menjaga kesehatan jantung. Di antaranya sering berjalan kaki. Jalan kaki adalah aktivitas sederhana dan murah. Berjalan kaki membuat tubuh bergerak, melancarkan aliran darah, serta memasukkan udara segar ke dalam paru-paru.
Berjalan cepat sejauh 3 km setiap hari dapat membantu mengendalikan berat badan, menguatkan jantung, dan meningkatkan kelancaran sirkulasi darah. Kemudian berhenti merokok. Nikotin, salah satu racun dalam rokok, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, yakni mengurangi kadar oksigen dalam jantung, meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung.