LokalZone - Memperingati HUT ke-69 Bhayangkara Tahun 2015, Kepolisian Resor Buleleng dan salah satu program polisi di bidang revolusi mental, Minggu (12/7/2015)
Polres Buleleng menggelar Zikir Akbar di halaman Mapolres Buleleng.
Kapolres Buleleng, AKBP Kurniadi dalam Zikir Akbar ini menghadirkan
Wakapolda Bali, Brigjen Polisi Nyoman Suryasta, Wabup Nyoman Sutjidra,
anggota DPRD Buleleng, H. Mulyadi Putra,S.Sos, Ustad Muhammad Arifin
Ilham dari Jakarta serta seluruh tokoh umat muslim se Kabupaten
Buleleng.
Wakapolda Brigjen Pol. Nyoman Suryasa yang hadir pagi itu sekaligus membacakan sambutan tertulis Kapolda Bali Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie, mengatakan bahwa acara zikir bersama umat Islam, merupakan bagian dari
program polisi sebagai penggerak revolusi mental dan pelopor tertib
sosial. Artinya Zikir Akbar ini, senantiasa Tuhan akan memberikan
perlindungan, kedamaian dan kesejehateraan.”Doa zikir akbar ini agar
terhindar dari bencana dan musibah terutama di wilayah hukum Polda Bali
khususnya wilayah hukum Polres Buleleng” terangnya.
Dengan adanya kehidupan beragama di Kabupaten Buleleng yang selama
ini telah terjalin harmonis dan penuh dengan toleransi dalam menjalankan
ibadahnya. Maka kegiatan doa zikir bersama ini merupakan bagian dari
pembangunan mental terutama membangun komunikasi yang baik antar umat
beragama.”Polisi degan tugasnya sebagai perekat bangsa di tengah
masyarakat benar-benar mampu mendukung program pemerintah daerah
terutama yang terangkum dalam visi Bali Mandara,” pungkas kapolda
diakhir sambutannya.
Sementara itu, Ustad Arifin Ilham
mengaku kehadirannya Di Kabupaten Buleleng merupakan yang pertama kali.
Dirinya itu terkesan dengan kebersamaan masyarakat dalam melakukan
kegiatan keagamaan.”Saya merasakan kesejukan dan kedamaian. Saya
berharap daerah ini diberikan hidayah oleh Allah SWT” ucapnya.
Terkait
dengan Zikir Akbar di Mapolres Buleleng, dalam taushiahnya, Ustad
Arifin Ilham mengatakan semua umat muslim untuk menjadikan zikir sebagai
upaya untuk melakukan introspeksi dalam rangka meningkatkan kualitas
hidup. Karena zikir itu fitrah dalam upaya mengingat sang pencipta oleh
seorang hambanya.”Jika yang diciptakan menyebut penciptanya dengan
tenang, bahagia dan damai itu merupakan perjalanan fitrah/suci seorang
hamba,” pungkasnya.