LokalZone - Beras hitam memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Dalam sejarahnya, beras ini dianggap sebagai makanan para raja. Di Cina, beras hitam pernah disebut sebagai beras terlarang (forbiden rice). Karena pada masa itu yang boleh mengkonsumsi beras hitam hanya keluarga kerajaan.
Secara umum terdapat tiga macam beras, yakni beras putih (Oryza sativa), beras merah (Oryza glaberrima) dan beras hitam (Oryza sativa L. indica). Dari ketiga jenis itu, beras putih paling banyak dikonsumsi disusul dengan beras merah dan terakhir beras hitam.
Di Indonesia, masyarakat lebih mengenal ketan hitam dibanding beras hitam. Meskipun warnanya sama-sama hitam, beras hitam berbeda dari ketan hitam. Begitu pula dengan kandungan nutrisinya. Sifat dan teksturnya mirip dengan beras biasa dibanding ketan.
Dari segi rasa, beras hitam sedikit pera tidak begitu “pulen” seperti beras putih. Untuk memasaknya, dibutuhkan lebih banyak air dan waktu lebih lama. Setelah matang, beras ini memiliki aroma kuat yang menguggah selera makan.
Kandungan beras hitam
Zhimin Xu, Pengajar Ilmu Pangan di University of Agricultural Center di Baton Rouge, Louisiana, Amerika Serikat melaporkan bahwa selain antioksidannya tinggi, beras hitam juga lebih banyak mengandung serat dan vitamin E tetapi lebih sedikit mengandung gula.
Berdasarkan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) yang dikeluarkan oleh Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) beras hitam kaliumnya lebih tinggi sebanyak 105 mg dibandingkan dengan beras merah yang hanya 85 mg (pada 100 g bahan makanan). Selain itu, hasil analisis Laboratorium Pangan dan Gizi Pusat Antar Universitas (PAU) Universitas Gadjah Mada menunjukkan kadar protein beras hitam 7,88 %, lebih tinggi ketimbang beras putih yang memiliki kadar protein sebesar 6,8 %. Namun, kandungan karbohidratnya hanya 74,81%, sedikit lebih kecil dibandingkan beras putih yang 78,9%.
Manfaat beras hitam :
Mencegah kanker. Beras hitam dikatakan bermanfaat mencegah karena dalam beras hitam memiliki kandungan antosianin yang tinggi. Berdasarkan banyak riset, antosianin ini merupakan salah satu antioksidan yang sangat kuat. Sebagaimana diketahui secara luas, zat antioksidan berperan aktif untuk mencegah penyakit kanker.
Mencegah diabetes. Nilai kalori beras hitam terendah dibanding dengan jenis beras lainnya, yaitu sekitar 362 kcal per 100 gram. Kandungan kalori ini berkaitan erat dengan indeks glikemik. Indeks glikemik merupakan angka yang menujukkan seberapa besar suatu makanan bisa meningkatkan kadar gula dalam darah setelah dikonsumsi. Semakin tinggi indeks glikemik, maka makanan tersebut akan memicu kenaikan gula darah semakin tinggi pula. Sehingga beras hitam digolongkan sebagai pangan sehat dan dianjurkan bagi penderita diabetes.
Mencegah penyakit jantung. Beras hitam memiliki kandungan serat yang tinggi. Ini terasa dari rasanya yang sedikit pera, tidak sepulen beras putih. Setiap makanan yang memiliki kada serat tinggi tentu akan berperan aktif memelihara kesehatan jantung Anda.
Obat anemia. Kandungan zat besi beras hitam tinggi mencapai 15,52 ppm. Zat besi merupakan salah satu unsur penting dalam pembentukan darah (hemoglobin). Karena itu makanan yang akaya akan zat besi sangat dianjurkan bagi penderita anemia.
Anti aging (anti penuaan). Hal ini masih terkait dengan antioksidan dalam beras hitam. Antioksidan diketahui juga berperan dalam memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak. Sehingga apabila sel-sel tubuh cepat memperbaiki diri, seseorang akan terlihat lebih bugar dan awet muda.