Lokalzone - Usulan Menteri Luar Negeri India, Sushma Swaraj, agar naskah yang sudah berusia beberapa abad dan merupakan kitab suci yang penting di kalangan umat Hindu menuai perdebatan Politik.
Swaraj
mengatakan buku itu diakui oleh Perdana Menteri India, Narendra Modi,
sebagai buku nasional karena dalam kunjungannya ke Amerika Serikat,
bulan September, buku itu diserahkan kepada Presiden Amerika Serikat,
Barack Obama.
Yang diperlukan, menurut Swaraj, tinggal dinyatakan secara resmi sebagai buku nasional India. Namun
saran itu memicu pro dan kontra dengan disambut baik oleh para
politikus sayap kanan Hindu namun mengundang kemarahan dari sejumlah
politikus lain, seperti dilaporkan wartawan BBC, Jill McGivering.
Pihak
yang tidak setuju menegaskan India merupakan negara dengan penduduk
yang memeluk beragam agama yang masing-masing memiliki kitab suci
sendiri.
Sementara sebagian orang lain beralasan bahwa
satu-satunya dokumen nasional yang tepat untuk sebuah negara demokrasi
adalah Konstitusi. (bbc)