Lokalzone - Pergelaran tajen di wilayah Kelurahan Banyuning dibubarkan Polisi, sejumlah warga yang tidak terima mendatangi Mapolres Buleleng untuk meminta penjelasan dari Kapolres Buleleng lantaran kegiatan itu dianggap merupakan sebuah tabuhrah bahkan sudah meminta permakluman dari sejumlah tokoh masyarakat.
Masa yang berjumlah sekitar 30 orang berkilah melaksanakan kegiatan tabuhrah tersebut untuk melakukan penggalian dana dalam rangka ulang tahun karang taruna ke-33, "Kami sudah meminta permakluman, juga dengan tokoh-tokoh masyarakat. Karena mayoritas masyarakat Bali melakukan penggalian dana dari tabuhrah,
kami sadar itu melanggar hukum, karena terpaksa itu kami lakukan dengan
permakluman," ungkap Nengah Sukarta selaku Ketua Karang Taruna Spatika Desa Banyuning kepada Kapolres Buleleng, Jumat (24/10/2014).
Namun dari Kapolres Buleleng AKBP Beny Arjanto yang memantau langsung kelapangan justru melihat kegiatan tersebut sebagai perjudian dan harus didubarkan sesuai undang-undang yang berlaku.
"Ada aturan main, aturan adat salah satunya harus di areal pura, ada
perangkat adatnya, dalam rangka upacara keagamaan. Setelah saya cek sendiri ternyata lokasinya diluar pura, jauh. jadi saya simpulkan itu bukan
tabuhrah tapi tajen, saya bubarkan sudah untung tidak ada yang ditangkap. Tujuannya positif tetapi mohon caranya diperbaiki, jangan melanggar hukum," papar Kapolres Buleleng AKBP Beny Arjanto didepan para pendemo.
Selain itu masa juga meminta kepada Kapolres Beny Arjanto untuk memberantas
segala perjudian yang ada di Kabupaten Buleleng tanpa tebang pilih. mendengar permintaan
tersebut Beny Arjanto meminta kepada masyarakat untuk memberikan
informasi tentang keberadaan areal tajen lainnya dan berjanji akan
menindaknya dengan tegas.
"Yang ngasi ijin siapa, saya,
ada buktinya. Tidak ada Kapolres Buleleng memberikan ijin judi, berikan
informasi kepada kami, saya akan meminta Kapolsek dan Kasat untuk mengecek.
Kalau ada dari Kapolsek atau Kasat main-main akan saya laporkan ke
Polda untuk dipecat," tegas Beny Arjanto
Suasana panas itu akhirnya cair ketika salah seorang pendemo berteriak meminta bantuan dana untuk
kegiatan karang taruna yang akan diadakannya dan Kapolres Buleleng Beny Arjanto langsung
menyanggupi untuk memberikan sumbangan seraya meminta kepada panitia untuk bertemu langsung dengannya, mendapat penjelasan tersebut akhirnya masapun membubarkan diri.