Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

» » » » » 3 Bulan 1.100 Kasus DBD, Didominasi Pasien Anak
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Lokal-zone.com - Pasien demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bekasi memprihatinkan. Dari Januari sampai Maret 2016, terdapat 1.100 kasus. Angka tersebut tertinggi dari tahun sebelumnya.

"Pada 2015, selama 12 bulan, hanya mencapai 1.006 kasus. Tapi tahun ini baru 3 bulan saja sudah mencapai 1.100 kasus,” kata Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tetty Manurung.

Data dari Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Januari 300 kasus, Februari 500 kasus, dan di bulan Maret mencapai 300 kasus. Dari jumlah itu, 17 diantaranya meninggal dunia. Untuk wilayah yang terdeteksi paling tinggi adalah Mustikajaya, dengan total kematian 3 orang.

Tetty menambahkan, kasus DBD ini rata-rata didominasi oleh pasien anak-anak. Warga Kota Bekasi yang terjangkit demam berdarah tak hanya terkena gigitan nyamuk Aedes Aegypti di wilayah setempat.

Bisa juga, kata dia,  terjangkit di wilayah lain, sebab kasus demam berdarah juga meningkat di daerah lain. ”Hampir di semua daerah kasus demam berdarah meningkat,” katanya.

Meski begitu, pemerintah daerah belum menetapkan kejadian luar biasa. Hanya saja, kata dia, pemerintah kini sedang menggalakkan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk (PSN) seperti yang dilakukan di Kecamatan Mustikajaya.

Warga inginnya serentak di semua kecamatan,” jelasnya. Menurut dia, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) berbeda dengan fogging. Warga harus melakukan kegiatan menutup lubang air, menguras bak mandi, dan mengubur barang bekas.

”Kalau dilakukan fogging terus menerus, dikhawatirkan nyamuk malah menjadi kebal,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi Reni Amalia, menambahkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan penderita DBD sampai meregang nyawa.

Di antaranya keluarga pasien tak memiliki pengetahuan cukup mengenai penyakit mematikan itu. Bahkan gejala awal pun dianggap ringan. ”Jadinya, penanganannya menjadi terlambat,” imbuhnya.

Reni mengungkapkan beberapa faktor yang membuat nyamuk Aedes Aegypti, penyebar demam berdarah, berkembang. Di antaranya lingkungan yang kurang bersih, membiarkan genangan air. ”Kepedulian masyarakat dibutuhkan agar nyamuk tak berkembang,” tandasnya.


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama