LokalZone - Untuk mewujudkan Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera maka
salah satu langkah yang harus diambil adalah memotong rantai kemiskinan
di Bali . Demikian ditegaskan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat
menyerahkan bantuan kepada salah satu keluarga miskin Wayan Kariasa (30)
yang tinggal Dusun Behulu, Desa Suter Kintamani - Bangli, pada
(26/5/2015).
Menurut Pastika, salah satu langkah untuk memotong kemiskinan adalah dengan cara mengurangi pengeluaran dan menambah pendapatan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengurangi beban mereka untuk membuat rumah dan memberikan mereka modal, agar nantinya mereka dapat mandiri untuk mencukupi kehidupanya. Program Pemprov yang telah digulirkan berupa bedah rumah dan Gerbangsadu, dimana dari tujuan program tersebutlah diharapkan rantai kemiskinan dapat sedikit demi sedikit dipotong.
Sementara itu keluarga Wayan Kariasa yang mendapat bantuan rumah dari harian Fajar Bali yang dananya berasal dari para pembacanya. Selain kesmisikinan, pada kesempatan itu Kariasa menyampaikan kesulitannya untuk memperoleh air bersih. Untuk mencukupi kebutuhan air bersih, keluarga ini kerap meminta air pada tetangga-tetangganya. Dan hanya bila mereka memiliki uang lebih mereka akan membeli air, yang harga satu jerigennya adalah 3000 rupiah.
Mendengar hal tersebut, Gubernur Pastika berjanji akan memberikan bantuan tangki air pada keluarga tersebut, agar pada saat musim hujan mereka bisa menampung air sehingga air yang ditampung pun bersih dan layak untuk diminum. Pastika juga meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi agar berkoordinasi dengan Kabupaten untuk membantu menaikan air ke desa ini dan desa-desa yang sulit air di Bangli.
Sementara itu, Prebekel Desa Suter Wayan Nyepeg mengungkapkan terimakasih atas kepedulian dan bantuan yang di berikan oleh Pemerintah Provinsi Bali. Ia mengungkapkan bahwa di Bangli memang memiliki bebarapa desa yang mengalami kesulitan air seperti Desa Suter ini. Kondisi dataranya yang terlalu tinggi menjadi kendala untuk mengalirkan air sehingga dibutuhkan alat-alat yang memadai. Ia juga menyampaikan bahwa jumlah penduduk di Desa Suter ini mencapai 525kk, yang terdiri dari 122 kk miskin. Namun dengan adanya program pengentasan kemiskinan yang telah digulirkan oleh Pemerintah Provinisi maupun Kabupaten, maka jumlah kk miskin tersebut sudah mulai berkurang.
"Sekitar masih 66kk yang kondisinya masih parah
seperti ini," ujarnya. Oleh karenanya, ia berharap program-program
pengentasan kemiskinan yang digagas oleh pemerintah dapat terus
berlanjut.
Lebih lanjut Wayan Kariasa (30) dan Istrinya
Widilantari (21), mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan.
Kariasa dan istrinya hanya berpenghasilan rata-rata 200 ribu rupiah
perbulan yang didapat dari menjual semat (lidi) keliling. Penghasilan
tersebut terasa sangat jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok
mereka, dengan satu orang anak laki-laki yang berumur 1.5th. Oleh
karenanya, ia berharap bantuan yang diberikan ini dapat bermanfaat
untuk menopang kehidupan keluarganya.
Pada kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan dari BK3S Provinsi Bali berupa bahan-bahan pokok serta dua bibit hewan ternak babi, yang secara simbolis diserahkan oleh Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra. Kunjungan Gubernur tersebut juga didampingi oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali, Pimpinan Koran Harian Fajar Bali, Para Pejabat Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli.