Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

» » » Kurangi Libur Pegawai, Gubernur Optimalkan Kinerja
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Lokalzone - Untuk menuntaskan semua tanggungjawab dan pekerjaan di akhir tahun, Gubernur Bali Made, Mangku Pastika, membuat kebijakan untuk mengurangi jatah libur para pegawai di lingkungan Pemprov Bali jelang Hari Raya Galungan maupun Kuningan. Kebijakan ini diambil bertujuan untuk mengotimalkan kinerja para pegawai agar bisa menyeleaikan pekerjaan akhir tahun dengan lebih cepat. 

Demikian disampaikan Pastika usai acara ramah tamah menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan bersama awak media serta jajaran SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali, Selasa (16/12). Pastika menjelaskan di akhir tahun pegawai negeri memiliki pekerjaan yang sangat banyak, menyelesaikan laporan, buku-buku kas, dan pertangungan jawaban lain-lainnya. “PNS yang sebagai golongan ksatrya, pada hari ini pegawai negeri melaksanakan dharma Negara disamping juga tetap melaksanakan dharma agama," jelasnya.

"Di Bali sudah terlalu banyak libur, Hari Raya Galungan dan Kuningan libur, Natal libur, Idul Fitri libur, tahun baru juga libur, kalau pada galungan ini juga libur 3 hari, maka akan banyak pekerjaan yang terbengkalai dyang seharusnya selesai pada tanggal 20 Desember 2014, dan setelah itu sudah tidak boleh lagi," tegasnya. Ia mencontohkan pekerjaan para pegawai Biro Keuangan Setda Provinsi Bali yang harus menyelesaikan berkas pertanggungjawaban yang harus segera diselesaikan. Gubernur menyampaikan hal tersebut karena sebelum acara ramah tamah ia sempat melakukan sidak ke Biro Keuangan Setda Provinsi Bali, untuk memantau bagaimana para pegawai bekerja dalam menyelesaikan semua surat pertanggungjawaban yang sudah menumpuk agar bisa dikejar di pertengahan bulan Desember.

Pada kesempatan itu Gubernur juga menghimbau masyarakat, agar selalu bisa bersabar karena pada jaman ini sudah tidak ada lagi perang fisik antara dharma melawan adharma, karena sejatinya perang ada dalam diri masing. Menurut Pastika jika manusia bisa lebih sabar, lebih sayang jepada orang kain, tidak benci, tidak dendam, tulus iklas, dan tidak serakah, maka mereka sudah bisa dibilang memenangkan Dharma atas Adharma di dalam dirinya. “Kalau dulu Pandawa melawan Korawa, Rama melawan Rahwana, Indera melawan Maya Denawa, maka sekarang perang ada dalam diri kita masing," tegasnya. Walaupun secra tradisional ada tahapan sugian, penyekeban dan penampahan masing-masing perayaan tersebut memiliki makna filosofi yang sangat dalam. Makna penanpahan itu sendiri bermakna untuk mengeliminasi sikap sombong, dendam yang harus dihabisi, sehingga kita layak mewyakan hari raya galungan, jelasnya. “Semoga hari galungan bisa memperbaiki kualitas diri dan masyarakat Bali bisa lebih Maju, Aman.


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama