Lokalzone - Ratusan warga yang
berasal dari enam desa di Kecamatan Seririt dan Busungbiu, Rabu
(30/10/2013) pagi mendatangi Kantor Bupati Buleleng dan mendesak Pemkab
Buleleng untuk mempercepat proses pencairan dana ganti rugi pembebasan
lahan yang sebelumnya dijanjikan akan cair sebelum Hari Raya Galungan.
Aksi yang dikomando Nyoman Suandana
mendapat pengawalan polisi secara ketat dari Polsek Busungbiu dan Polres
Buleleng, bahkan ratusan warga sempat tertahan dipintu gerbang utama
Pemkab Buleleng, namun akhirnya diijinkan masuk dan berkumpul di Halaman
Parkir Timur Kantor Bupati Buleleng, sedangkan delapan orang perwakilan
warga langsung diterima Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng Dewa Ketut
Puspaka yang juga Ketua Tim Pembebsab Lahan Waduk Titab.
“Kami hanya ingin mempertanyakan, kapan
sebenarnya bisa cair. Jangan kami hanya dijanji-janjikan saja. Pertama
kami sudah mau nego 15 juta sampai 10 juta rupiah. Tapi proses
pencairannya berbelit-belit sekali,” ujar Suandana.
Sekda Buleleng Dewa Ketut Puspaka
,emgatakan, proses pencairan dana telah dipersiapkan dan direncanakan
akan dilakukan kamis hari ini di Gedung Laksmi Graha Singaraja, hanya
saja dana pencairan yang dibayarkan baru bersumber dari APBD Kabupaten
Buleleng dan APBN.
“Untuk yang diakomodir provinsi, mohon
maaf tidak bisa bersamaan. Kami sudah mendesak supaya bisa bersama-sama,
tapi ini karena proses administrasi, ya masyarakat harus
mengerti juga. Kalau ada yang mempersulit, nanti akan kami konsinyasi ke
pengadilan, supaya bisa segera cair,” tegas Puspaka.
Terkait anggaran dana dari APBD Propinsi
Bali untuk pembebasan lahan belum bisa dicairkan akibat masih terganjal
dengan administrasi, demikian juga masih ada 27 warga yang bermasalah
lantaran belum melengkapi administrasi maupun terjadi kesalahan
penulisan. (bulelengroudup)