Lokalzone - suasana saat
digelarnya Paruman di Desa Pakraman Kerobokan, Rabu (30/10/2013) sore
memanas sebagai tindak lanjut secara adat atas aksi pengerusakan dan
penganiayaan yang dilakukan Gede Agustana alias Dogol, bahkan Kelian
Desa Pakraman Kerobokan I Wayan Sumawijaya membantah telah memberikan
keterangan kepada sejumlah wartawan akan mengusir Agustana alias Dogol
yang diungkapnya secara berapi-api didepan para warga.
Pertemuan yang mendapat penjagaan secara
ketat dari polisi dan TNI itu semakin memanas saat Kelian Desa Pakraman
Kerobokan I Wayan Sumawijaya kembali menegaskan tidak pernah menyatakan
melakukan pengusiran dan berkilah hanya melakukan aturan yang ada
sesuai dengan awig-awig. “ saya tidak pernah menyatakan melakukan
pengusiran terhadap dogol dan saya tidak terima dibilang mengusir,”
teriak Sumawijaya yang disambut teriak warga untuk memanggil wartawan.
Debat kusir terus terjadi antara warga
maupun sejumlah prajuru Desa Pakraman hingga menambah suasana pertemuan
gaduh, bahkan pertemuan inti untuk membahas permasalahan yang terjadi
menyimpang, demikian juga seorang warga kembali mempertanyakan langkah
yang dilakukan Kelian Desa Pakraman terkait dasar pengusiran yang
dilakukan kepada warganya. Hal yang mengejutkan dalam pertemuan itu,
para warga justru mengungkap aib yang dilakukan Kelian Desa Pakraman
Kerobokan I Wayan Sumawijaya selama ini yang justru tidak dikenakan
sanksi secara adat.
Hingga usai dilaksanakan Paruman yang
berlangsung hingga petang, rencana Kelian Desa Pakraman Kerobokan
mengusir Gede Agustana alias Dogol gagal dilakukan, bahkan suasana di
Desa Kerobokan semakin memanas. (bulelengroudup)