Lokalzone - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan rencana penambahan dua
SMAN Bali Mandara di luar Kabupaten Buleleng masih menunggu hasil studi
yang dilakukan pada 2014.
“Karena setelah sekolah itu jadi, biaya operasionalnya ‘kan harus
dipikirkan, sebab prinsipnya bersekolah di sana gratis. Membangun
sekolahnya sih gampang tetapi setelah itu tidak mudah juga,” katanya di
Denpasar, Selasa (2.
Sebelumnya Fraksi PDI Perjuangan DPRD Bali meminta pihak eksekutif
supaya membangun beberapa sekolah di kabupaten lain yang sejenis dengan
SMA Bali Mandara di Kecamatan Kubutambahan Buleleng.
Di SMA tersebut, per tahun sebanyak 75 siswa-siswi dari keluarga
tidak mampu mendapatkan pendidikan unggulan secara gratis hingga tamat
dan diasramakan.
“Kami sudah memprogramkan pembangunan dua SMA Bali Mandara yang
rencananya di Kabupaten Karangasem dan Bangli, tetapi studinya baru
2014,” ujarnya.
Selain itu, kata Pastika, di tempat SMA Bali Mandara yang sekarang
juga akan dibangun SMK yang akan menerima siswa sekitar 100 orang.
“Untuk SMK, pengkajiannya sudah selesai dan SDM juga sudah siap.
Tinggal 2014 mulai membangun dan pertengahan 2015 sudah mulai menerima
siswa,” ucapnya.
Sedangkan pembangunan SMA Bali Mandara di luar Buleleng masih harus
dilakukan studi karena anggaran yang diperlukan tidak sedikit.
“Rata-rata setiap siswa per tahun biayanya Rp30-50 juta. Itu sudah
ditotal untuk biaya penginapan, pakaian, guru, pembangunan dan
sebagainya. Untuk di Kubutambahan saja akan ada 175 siswa pada tiap
angkatan,” katanya.
Mantan Kapolda Bali itu menambahkan, saat awal pembangunan sekolah
Bali Mandara per siswa dibutuhkan biaya Rp50 juta, namun setelah tahapan
berjalan barulah sekitar Rp30 juta. (metrobali)