![]() |
(Gambar Ilustrasi) |
Lokalzone - Media asing menyoroti dua event internasional yang berlangsung aman dan
lancar di kota dengan julukan Pulau Dewata tersebut. Sorotan tersebut
datang dari kantor berita asing yang berbasis di Australia yaitu situs SMH dan Cape Breton Post.
Kedatangan
sekitar wanita cantik dari 130 negara serta puluhan kepala negara
beserta rombongan membuat Bali kembali dipercaya untuk menjadi tuan
rumah di dua event besar dunia tersebut. Pasalnya, masih sangat jelas di
benak kita, satu dekade lalu, pantai yang terkenal dengan pasir
putihnya ini diguncang oleh teror bom. Bom bunuh diri yang dilakukan
oleh teroris di tahun 2002 tersebut menewaskan sekitar 202 orang
wisatawan Australia. Setelah insiden tersebut, wisatawan asing enggan
mengunjungi pulau ini. Baik wisatawan asing maupun lokal, menghindari
bepergian ke lokasi ini karena takut akan guncangan bom.
Akan
tetapi, Bali ternyata tak berlama-lama larut dalam kesedihan. Ia mulai
'move on' membenahi segala infrastruktur yang rusak serta hancur untuk
kembali memulihkan citra di mata para wisatawan, baik asing maupun
lokal.
Dalam situs SMH Kamis (10/10/2013) mengatakan Bali telah
sukses menyelenggarakan dua event internasional, Miss World dan KTT
APEC.
"Kita harus segera bergerak, dengan dua event
internasional yang telah diselenggarakan di Bali, merupakan suatu bentuk
kembalinya kepercayaan dunia. Tentunya hal ini juga berpengaruh kepada
jumlah wisatawan," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
Lebih
dari 1.8 juta wisatawan asing tiba di Bali setiap tahunnya sebelum
insiden bom terjadi. Namun pada tiga tahun terakhir, jumlah wisatawan
yang berkunjung semakin meningkat setelah aktris cantik Julia Roberts
syuting untuk film Eat, Pray, Love.
Pemulihan pariwisata
yang dilakukan Bali tentunya bukan tanpa sisi negatif. Dengan
berkembang pesatnya resor dan lapangan golf, telah menguras sumber daya
alam serta pasokan air. Kurangnya pengaturan lalu lintas membuat macet.
Tak hanya itu, ancaman terorisme pun belum berhenti.
Seperti yang
telah diketahui bahwa perhelatan Miss World beberapa waktu lalu sempat
ditentang oleh kelompok muslim garis keras. Akan tetapi hal itu tidak
mengganggu sedikitpun kesuksesan acara tersebut.
Sekitar 11.000
pasukan militer mengamankan Bali pada acara KTT Apec kemarin. Hal ini
dilakukan guna meminimalisir kemungkinan buruk yang akan mengganggu
acara. Dan untuk pertama kalinya, pengamanan event internaisonal ini
dipimpin oleh seorang letnan jenderal. Tentunya ini menunjukkan bahwa
pemerintah Indonesia serius menyiapkan pengamanan demi kelangsungan
acara tersebut.
Demi event ini pula, Bali rela membatalkan
sekitar 700 penerbangan untuk waktu yang cukup lama. Hal ini dilakukan
bukan tanpa alasan.
"Kita ingin pejabat negara merasa aman dan
nyaman ketika berada di Bali. Karena setelah ini, ada beberapa event
yang akan segera hadir. Untuk itu, kami semua ingin Bali menjadi tempat
yang aman dan nyaman untuk semua orang, bukan hanya para wisatawan
tentunya," kata Mari Elka, menteri pariwisata dan ekonomi kreatif. (okezone)