Kesehatan, Lokalzone - Kanker payudara, dua kata yang merupakan horor bagi para wanita. Semakin banyak wanita menderita kanker payudara dan kita tidak menutup mata bahwa kanker payudara adalah pembunuh nomor 1 di kalangan wanita. Fakta yang harus Anda ketahui, pada berkembang seperti Indonesia, angka kejadian kanker payudara meningkat setiap tahun dengan angka kematian yang juga terus meningkat. Berbeda dengan negara maju, angka kejadian kanker payudara meningkat, namun angka kematian menurun.
Pada negara maju, angka kesembuhan kanker payudara lebih tinggi karena pemahaman wanita akan kanker payudara lebih baik, sehingga saat positif memiliki kanker payudara, mereka ditangani pada stadium awal. Berbeda dengan di Indonesia, mayoritas penderita datang dalam kondisi stadium lanjutan sehingga lebih sulit untuk ditangani. Untuk meningkatkan kesadaran wanita mengenai kanker payudara, Swiss-Belinn Hotel Malang mengadakan talkshow tentang kanker payudara dengan tema: Learn & Speak Up Your Boobies.
Saya didiagnosis kanker payudara stadium 3A
Talkshow yang diadakan tersebut menghadirkan seorang breast cancer survival bernama Ibu Hani. Beliau bercerita bahwa pada tahun 2010, diketahui ada benjolan pada salah satu payudaranya. Karena percaya bahwa pengobatan alternatif bisa menghilangkan benjolan tersebut, Ibu Hani melakukan perawatan tanpa pengawasan dokter. Namun setelah hitungan tahun, benjolan itu makin membesar. Saat diperiksakan ke dokter, ternyata kanker payudara yang diderita Ibu Hani sudah pada tahap stadium 3A.
"Jika Anda menemukan benjolan pada payudara atau merasa ada sesuatu yang terasa tidak beres di tubuh, segera periksakan ke dokter. Jangan ditunda!" pesan ibu Hani. "Dulu saya juga takut ke dokter, tetapi pada akhirnya saya berpikir bahwa semakin cepat saya ditangani, semakin baik,"
Setelah melakukan operasi pengangkatan jaringan payudara, Ibu Hani juga bercerita bahwa dia melakukan operasi rekonstruksi payudara. Untuk mengganti jaringan yang diangkat, dokter mengambil sebagian jaringan punggung untuk membuat payudara baru. Ilmu kedokteran semakin maju. Jika dulu ada anggapan bahwa operasi pengangkatan payudara akan menghilangkan payudara selamanya, operasi rekonstruksi bisa mengembalikan bentuk payudara wanita.
Kanker payudara bisa disembuhkan
Pembicara dalam talkshow Learn & Speak Up Your Boobies adalah dr. Jacobus Octavianus, SpB atau lebih sering dipanggil dr. Bob. Beliau adalah dokter spesialis bedah dan anggota tim medik Rumah Sakit Onkologi Surabaya (RSOS). dr. Bob mengatakan bahwa tantangan terbesar dalam penanganan kanker payudara di Indonesia adalah kurangnya pengetahuan yang benar, khususnya di kalangan perempuan. Padahal, 99 persen penderita kanker payudara adalah perempuan.
"Tidak semua benjolan yang ditemukan pada payudara adalah kanker," ujar dr. Bob yang menyebutkan bahwa benjolan tersebut bisa saja merupakan kista payudara (berupa cairan yang tidak akan berkembang menjadi kanker) atau tumor jinak. "Yang harus Anda ingat adalah, ada keluhan belum tentu kanker, tetapi tidak ada keluhan bisa jadi kanker,"
"Pada kanker payudara, yang berbahaya bukan benjolannya, tetapi penyebaran kanker itu sendiri. Penyebaran sel kanker payudara bisa mencapai tulang, paru-paru, otak dan liver. Jika penyebaran telah terjadi, maka obat akan diberikan melalui darah," lanjut sang dokter. "Hingga saat ini, belum ada obat untuk mencegah kanker payudara,"
Karena itulah, penting bagi wanita untuk mengenal payudaranya dengan baik. Periksa payudara Anda dengan gerakan SADARI. Jika usia Anda sudah lebih dari 35 tahun disarankan melakukan mamografi setidaknya sekali. Jika usia Anda sudah lebih dari 50 tahun lakukan mamografi 1 kali dalam setahun. Untuk hasil deteksi yang lebih baik, ada baiknya Anda datang ke pusat pelayanan khusus payudara. Sebab yang akan melakukan pemeriksaan tidak hanya dokter bedah, sebab akan ada tim khusus untuk memberikan diagnosa.
Dokter Bob juga menjelaskan bahwa pemakaian bra baik yang berkawat atau tidak, tidak akan meningkatkan risiko kanker payudara. Namun benar bahwa pemakaian bra dengan ukuran tidak tepat bisa menyebabkan nyeri. Penggunaan deodoran juga tidak akan menimbulkan kanker payudara seperti isu yang sering beredar.
"Kanker payudara dapat disembuhkan dan penderita dapat beraktivitas dengan normal," lanjut dr. Bob. "Prinsipnya, jika ditemukan lebih awal akan lebih baik,"
Maka jika Anda menemukan gejala tidak nyaman pada payudara, jangan didiamkan, segera periksakan ke dokter. Semakin besar perhatian Anda pada payudara, semakin menurunkan risiko kanker payudara.
Pada negara maju, angka kesembuhan kanker payudara lebih tinggi karena pemahaman wanita akan kanker payudara lebih baik, sehingga saat positif memiliki kanker payudara, mereka ditangani pada stadium awal. Berbeda dengan di Indonesia, mayoritas penderita datang dalam kondisi stadium lanjutan sehingga lebih sulit untuk ditangani. Untuk meningkatkan kesadaran wanita mengenai kanker payudara, Swiss-Belinn Hotel Malang mengadakan talkshow tentang kanker payudara dengan tema: Learn & Speak Up Your Boobies.
Saya didiagnosis kanker payudara stadium 3A
Talkshow yang diadakan tersebut menghadirkan seorang breast cancer survival bernama Ibu Hani. Beliau bercerita bahwa pada tahun 2010, diketahui ada benjolan pada salah satu payudaranya. Karena percaya bahwa pengobatan alternatif bisa menghilangkan benjolan tersebut, Ibu Hani melakukan perawatan tanpa pengawasan dokter. Namun setelah hitungan tahun, benjolan itu makin membesar. Saat diperiksakan ke dokter, ternyata kanker payudara yang diderita Ibu Hani sudah pada tahap stadium 3A.
"Jika Anda menemukan benjolan pada payudara atau merasa ada sesuatu yang terasa tidak beres di tubuh, segera periksakan ke dokter. Jangan ditunda!" pesan ibu Hani. "Dulu saya juga takut ke dokter, tetapi pada akhirnya saya berpikir bahwa semakin cepat saya ditangani, semakin baik,"
Setelah melakukan operasi pengangkatan jaringan payudara, Ibu Hani juga bercerita bahwa dia melakukan operasi rekonstruksi payudara. Untuk mengganti jaringan yang diangkat, dokter mengambil sebagian jaringan punggung untuk membuat payudara baru. Ilmu kedokteran semakin maju. Jika dulu ada anggapan bahwa operasi pengangkatan payudara akan menghilangkan payudara selamanya, operasi rekonstruksi bisa mengembalikan bentuk payudara wanita.
Kanker payudara bisa disembuhkan
Pembicara dalam talkshow Learn & Speak Up Your Boobies adalah dr. Jacobus Octavianus, SpB atau lebih sering dipanggil dr. Bob. Beliau adalah dokter spesialis bedah dan anggota tim medik Rumah Sakit Onkologi Surabaya (RSOS). dr. Bob mengatakan bahwa tantangan terbesar dalam penanganan kanker payudara di Indonesia adalah kurangnya pengetahuan yang benar, khususnya di kalangan perempuan. Padahal, 99 persen penderita kanker payudara adalah perempuan.
"Tidak semua benjolan yang ditemukan pada payudara adalah kanker," ujar dr. Bob yang menyebutkan bahwa benjolan tersebut bisa saja merupakan kista payudara (berupa cairan yang tidak akan berkembang menjadi kanker) atau tumor jinak. "Yang harus Anda ingat adalah, ada keluhan belum tentu kanker, tetapi tidak ada keluhan bisa jadi kanker,"
"Pada kanker payudara, yang berbahaya bukan benjolannya, tetapi penyebaran kanker itu sendiri. Penyebaran sel kanker payudara bisa mencapai tulang, paru-paru, otak dan liver. Jika penyebaran telah terjadi, maka obat akan diberikan melalui darah," lanjut sang dokter. "Hingga saat ini, belum ada obat untuk mencegah kanker payudara,"
Karena itulah, penting bagi wanita untuk mengenal payudaranya dengan baik. Periksa payudara Anda dengan gerakan SADARI. Jika usia Anda sudah lebih dari 35 tahun disarankan melakukan mamografi setidaknya sekali. Jika usia Anda sudah lebih dari 50 tahun lakukan mamografi 1 kali dalam setahun. Untuk hasil deteksi yang lebih baik, ada baiknya Anda datang ke pusat pelayanan khusus payudara. Sebab yang akan melakukan pemeriksaan tidak hanya dokter bedah, sebab akan ada tim khusus untuk memberikan diagnosa.
Dokter Bob juga menjelaskan bahwa pemakaian bra baik yang berkawat atau tidak, tidak akan meningkatkan risiko kanker payudara. Namun benar bahwa pemakaian bra dengan ukuran tidak tepat bisa menyebabkan nyeri. Penggunaan deodoran juga tidak akan menimbulkan kanker payudara seperti isu yang sering beredar.
"Kanker payudara dapat disembuhkan dan penderita dapat beraktivitas dengan normal," lanjut dr. Bob. "Prinsipnya, jika ditemukan lebih awal akan lebih baik,"
Maka jika Anda menemukan gejala tidak nyaman pada payudara, jangan didiamkan, segera periksakan ke dokter. Semakin besar perhatian Anda pada payudara, semakin menurunkan risiko kanker payudara.