Buleleng, Lokal-zone.com - Operasi Simpatik 2016 yang digelar oleh Polres Buleleng selama 21 hari telah usai digelar, dalam operasi yang menyasar pengguna kendaraan bermotor ini memang diseting untuk lebih mengedepankan tindakan humanis untuk membuat masyarakat sadar akan keamanan berlalu lintas.
"Operasi Simpatik ini memang lebih mengedepankan tindakan berupa teguran simpatik, kecuali pelanggaran berat yang dapat menyebabkan kecelakaan kita tetap tindak tegas. Sasarannya untuk kali ini lebih ditekankan di Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL)," ujar Kasat Lantas AKP Nyoman Sugianyar Ardika atas seijin Kapolres Hariyadi, Kamis (24/3/2016).
Berbagai cara dilakukan, mulai dari interaktif di radio, penyuluhan, penyebaran pamplet hingga pemberian reward berupa coklat kepada anak-anak yang telah menggunakan helm saat bepergian hingga razia rutin.
Bahkan berdasarkan data yang di peroleh di Sat Lantas Polres Buleleng, 21 hari sebelum dan saat dilaksanakannya terjadi perbedaan angka yang sangat signifikan. Tilang yang diberikan kepada pelanggar baik di KTL maupun di tempat lain, sebelum operasi 511 sedangkan selama oparasi hanya 105. Dan teguran sebelum Operasi hanya 43 kali sedangkan saat Operasi mencapai 558 kali.
Sedangkan pelanggaran cukup menonjol yang terjadi baik sebelum operasi maupun saat operasi masih di seputar penggunaan helm, dimana sebelum operasi terdapat 234 pelanggaran dan saat operasi terdapat 73 pelanggaran dibandingkan yang lainnya rata-rata sudah nihil pelanggaran.
Untuk umur masih seperti tahun-tahun sebelumnya, kisaran umur pelanggar masih berkisar 16 - 25 tahun.
Melihat fakta ini Sugianyar menghimbau kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan keselamatan khususnya dalam berkendaraan. "Mulai dari hal kecil, parkir yang rapi supaya arus lalulintas lancar. Nihil pelanggaran karena kecelakaan yang terjadi selalu diawali dengan adanya pelanggaran, sehingga sampai pada tujuan dengan aman dan selamat tanpa gangguan," pintanya