Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

» » » Warga Pasek Diminta Peka Terhadap Kondisi Sosial Masyarakat
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

LokalZone - Sebagai ikatan pasemetonan terbesar di Bali semeton pasek diharapkan peka terhadap kondisi sosial masyarakat mellaui implementasi filosofi menyama braya. Hal itu disampaikan Gubernur Bali, Made mangku Pastika dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta, pada saat membuka acara Lokasabha I Mahagotra Pasek Sanak Sapta Rsi Provinsi Bali, di Sekretariat Mahagotra Pasek Sanak Sapta Rsi, jalan Cekomaria no 777 Denpasar, Minggu, (22/2). 

Pastika menambahkan bahwa kepekaan sosial bisa dilakukan dengan membantu keluarga semeton yang kurang mampu tidak hanya dalam hal upacara yadnya tetapi juga dalam kehidupan sosial ekonomi lainnya. Program-program pengentasan kemiskinan harus terus dikembangkan agar menjangkau seluruh masyarakat Bali. Gubernur juga berharap dengan Lokasabha ini bisa terpilih pengurus dan program-program serta langkah-langkah pembinaan pasemetonan ke depan, dan mampu memecahkan permasalahan pasemetonan dan keumatan secara internal baik bagi umat hindu dan masyarakat secara umum. Warga Pasek juga diharapkan tetap melakukan retrospeksi peran dan fungsi dalam pembinaan umat demi kesejahteraan umat Hindu dan karma Bali secara menyeluruh. Ia meyakini bahwa dengan soliditas seluruh krama Bali serta hubungan yang rukun dan harmonis, maka masyarakat yang Shanti dan Jagadita, masyarakat yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera segera bisa terwujud.

Pada Kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta juga mengingatkan warga Pasek agar selalu ingat akan kawitan, karena itu tidak dilakukan maka mereka akan menemukan kegelapan dalam segala langkah kehidupannya. Ia juga menginginkan warga Pasek harus terus merekatkan pasemetonan, dan tidak berpolitik di dalam organisasi pasemetonan karena itu akan bisa memecah belah persaudaraan.

Ketua PHDI Provinsi Bali, Gusti Ngurah Sudiana, dalam sambutannya mengingatkan bahwa untuk menjaga kerekatan persaudaraan di dalam organisasi, maka seluruh warga agar bisa merasakan bahwa mereka semua adalah segotra, yaitu satu keluarga besar, sekula, merasa satu keluarga, sekawitan merasa satu leluhur dan segetih merasa satu darah.

Menurut ketua Panitia Lokasabha, I Wayan Sukayasa bahwa tujuan ilaksanakannya lokasabha pertama ini selain untuk memilih ketua dan pengurus MGPSSR Provinsi Bali periode 2015-2020 juga untuk menyusun program kerja selama 5 tahun kedepan. Pemilihan pengurus ini dilakukan karena selama ini pengurus MGPSSR Provinsi Bali dirangkap oleh pengurus pusat. Karena hasil Mahasabha beberapa bulan lalu mengamanatkan agar tugas-tugas pengurus pusat dan pengurus provinsi Bali harus dipisahkan, maka lokasabha ini dilaksanakan untuk memilih pengurus yang baru.


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama