LokalZone - Guna mengoptimalkan pemanfaatan Monumen Perjuangan Rakyat Bali
(MPRB) atau yang lebih dikenal dengan nama Monumen Bajra Sandhi dan
Lapangan Niti Mandala Renon, Pemprov Bali bakal melakukan penataan
total. Penataan antara lain meliputi renovasi interior MPRB, penambahan
lampu penerangan dan toilet, pembuatan kolam melingkar yang mengelilingi
monumen, penambahan pagar keliling serta gapura pintu masuk lapangan
hingga penataan taman agar terlihat lebih cantik dan menarik. Penataan
akan dilaksanakan bertahap mulai tahun 2015 melalui pengalokasian dana
secara multiyears. Terkait dengan rencana penataan tersebut, Wakil
Gubernur Bali Ketut Sudikerta secara khusus melakukan peninjauan ke
kawasan MPRB dan seputaran Lapangan Renon, Rabu (11/2/2015).
Didampingi Kepada Kadis Kebudayaan Provinsi Bali Drs. Dewa Putu Beratha
dan Kepala UPT MPRB I Gede Sridharma, Wagub Sudikerta memberi beberapa
masukan terkait teknis penataan monumen dan lapangan. Sejumlah bagian
yang menjadi perhatiannya antara lain panataan taman, peletakan kursi
taman, kebersihan hingga pemangkasan pohon yang usianya sudah tua.
“Kalau ada batang pohon yang miring dan tak simetris dengan yang lain,
harus segera dipotong agar tak mengganggu keindahan,” ujarnya. Lebih
dari itu, penambahan toilet dan lampu penerangan juga harus menjadi
prioritas dalam pendanaan tahap pertama. Sebab, kondisi gelap di
seputaran monumen dan lapangan memberi peluang bagi oknum tak
bertanggung jawab untuk melakukan tindakan asusila hingga kriminal.
Jika
penerangan telah memadai, dia yakin hal tersebut dapat dicegah dan
diminalisir.
Keberadaan toilet di seputar lapangan juga menjadi
sorotan Wagub Sudikerta. Selain jumlahnya yang kurang memadai, bentuk
fisik bangunannya pun perlu diperbaiki agar menyesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat dan kondisi kekinian. Selanjutnya Sudikerta
meninjaun areal parkir timur yang selama ini pengelolaannya
dikerjasamakan dengan Pemkot Denpasar. Kondisi yang kurang terawat dan
tak dimanfaatkan secara optimal mengundang keprihatinannya. Untuk itu,
dia berharap kerjasama pengelolaan parkir timur ini ditinjau kembali.
Dengan penataan yang lebih baik, dia berharap keberadaan MPRB yang
menyatu dengan Lapangan Renon dapat memberi manfaat lebih besar bagi
masyarakat Bali. Selain menjadi tempat yang nyaman untuk olah raga dan
melepas penat, keberadaan monumen yang dibangun sejak tahun 1988 ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi maksimal bagi PAD Bali. “Sekarang
kan pendapatannya rata-rata Rp. 747 juta tiap tahun, saya minta ke
depannya dapat ditingkatkan,” ujarnya.
Kontribusi tersebut nantinya bisa
dimanfaatkan untuk membiayai berbagai program pembangunan yang
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali. Untuk itu,
Sudikerta minta jajaran Dinas Kebudayaan lebih gencar melakukan promosi
agar lebih banyak lagi wisatawan yang datang berkunjung.
Kadis
Kebudayaan Dewa Putu Beratha menambahkan, untuk tahun anggaran 2015,
Pemprov mengalokasikan dana sebesar Rp. 7,6 milyar untuk tahap pertama
penataan MPRB dan Lapangan Renon. Alokasi dana sebesar itu akan
dimanfaatkan untuk melakukan renovasi interior seperti plafon, tangga
melingkar hingga perbaikan candi bentar yang rusak akibat gempa. Selain
itu, anggaran juga akan dimanfaatkan untuk menambah lampu penerangan
pada sejumlah titik. Sementara pembuatan pagar keliling, pintu masuk,
toilet, pembuatan kolam melingkar hingga rencana pembuatan stage budaya
di bagian tenggara selatan lapangan akan didanai pada tahun anggaran
selanjutnya. Dewa Putu Beratha berharap, penataan ini akan mempercantik
monumen yang berdiri di atas lahan seluas 13,8 hektare tersebut.