LokalZone - Gubernur Bali Made Mangku Pastika, mengungkapkan bahwa Bangli yang
terletak pada dataran tinggi dengan memiliki cuaca yang sejuk, maka
cocok dijadikan sebagai daerah central peternakan sapi. Melihat situasi
tersebut, maka Bangli mendapat prioritas dalam pengembangan gabungan
kelompok tani (gapoktan). Demikian disampaikan Gubernur Pastika saat
melakukan Kunjungan Kerja Ke Kabupaten Bangli, bertempat di Kantor
Bupati Bangli, pada (10/02/15) kemarin.
Pastika menyampaikan, bahwa tahun 2015 ini
tujuh gapoktan dianggarkan untuk Kabupaten Bangli, dimana masing-masing
gapoktan dianggarkan sebesar Rp. 225.000.000. Namun, Pastika menegaskan
kelompok yang diberikan bantuan ini harus benar-benar petani, bukan
petani yang memanfaatkan kesempatan karena melihat adanya bantuan ini.
Oleh karenanya, Pastika berharap masyarakat maupun pemerintah Kabupaten
secara serius dan konsisten membantu Pemerintah Provinsi Bali dalam
menyukseskan program ini.
Pada kesempatan tersebut Gubernur
Pastika juga mengapresiasi atas berbagai program Kabupaten Bangli guna
mendorong kemajuan Bali. Namun diakui Pastika Kabupaten Bangli masih
memiliki PR besar, yaitu menuntaskan kemiskinan yang ada di Bangli
mengingat Bangli memiliki presentase penduduk miskin yang cukup tinggi. Melalui kunjungan kerjanya Pastika berkomitmen memberikan perhatian yang
serius kepada Bangli.
Komitmen tersebut diwujudkan dengan beberapa
penyaluran program ke Kabupaten Bangli, seperti pada tahun 2015 ini
terdapat 66 simantri yang mendapat bantuan dana sebesar 14 Milyar
Rupiah, bantuan bedah rumah yang dianggarkan dari APBD adalah RP.
749.000.000 sedangkan yang disalurkan oleh CSR senilai 22 Milyar dan
pada tahun 2015 ini Bangli mendapat bantuan dari Bank Indonesia sebanyak
10 unit bedah rumah. Selanjutnya bantuan untuk masing-masing Desa
Pekraman tahun ini ditingkatkan menjadi Rp. 200.000.000 hal ini
diharapkan desa pekraman tidak mengeluarkan iuran-iuran lagi untuk
setiap kegiatannya.
Sedangkan untuk masing-masing subak mendapat bantuan
sebesar Rp. 50.000.000 yang diberikan kepada 168 subak. Untuk 275 subak
abian yang ada di bangli mendapat bantuan Rp. 50.000.000 kepada
masing-masing subak abian, serta bantuan lainya. Dengan adanya bantuan
ini diharapkan sinergi antara Pemprov dan Pemkab untuk menjalankan
program ini dapat terjalin dengan efektif. “saya juga berharap ada
kreatifitas dan inovasi masyarakat Bangli, buat sesuatu yang beda dan
psikologi pasar harus dipelajari dengan baik kalau mau pendapatannya
tinggi”, ujar Gubernur Pastika sembari menayangkan video Anak Alam yang
merupakan salah satu potret kemiskinan dan pendidikan di Bangli.
Sementara itu Bupati Bangli Made Gianyar, menyampaikan ucapan
terimakasihnya atas apresiasi yang disampaikan oleh Gubernur Bali.
Lebih lanjut, Ia melaporkan bahwa Bangli memiliki program Gita Santi
yang telah dintegralkan dengan program provinsi “Bali Mandara”. Ia
mengungkapkan bahwa Bangli memiliki motto “Membangun Bali dari Bangli,
Membangun Bangli dari Desa, Membangun Desa dari Keluarga” oleh karena
itu fokus Bangli adalah pada Desa.
Untuk itu salah satu sinkronisasi
program Bali Mandara dengan Gita Santi yaitu diwujudkan dalam empat
pilar; Kesehatan bernama gerbang masyarakat, Pendidikan bernama gerbang
mapan, Ekonomi dan Lingkungan yang bersinergi dengan Bali Clean and
Green. Disamping itu Bangli juga memiliki program Gerbangsigot (Gerakan
Pembangunan Sistem Gotong Royong) yang masing-masing desa mendapat
bantuan antara 50juta – 100 juta. Namun disamping capaian program yang
dimiliki oleh Kabupaten Bangli, juga tidak lepas dari permasalahan yang
ada. Ia melaporkan bahwa permasalahan yang dihadapi seperti kemacetan
yang terjadi dibatur, songan dan beberapa daerah pariwisata di Bali,
berikutnya permaslahan perluasan lahan jalur Denpasar-Buleleng-menuju
Kintamani.
Kunjungan kerja tersbesut juga dihadiri oleh Wakil
Gubernur Bali Ketut Sudikerta, Anggota DPRD Provinsi Bali dan Kabuten
Bangli, Kepala SKPD Provinsi Bali dan Kabupaten Bangli serta undangan
lainnya.