Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

» » » » Penyulut Kreativitas dan Inovasi Tak Perlu Muluk
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Lokalzone - Dikenal sebagai creative junkie, Yoris Sebastian meluncurkan buku Biang Inovasi yang merupakan kelanjutan dari buku Keep Your Light On! (2011) di Jakarta, (9/12/2014). Buku ini berisikan tips dan trik menjadi inovator dan melindungi inovasi.

"Lewat buku ini, saya berharap lebih banyak lagi anak muda yang menciptakan inovasi tingkat dunia, sehingga Indonesia di masa depan akan dikenal sebagai Biang Inovasi," kata pendiri perusahaan konsultan kreatif OMG (Oh My Goodness).

Berbarengan dengan peluncuran buku 247 halaman yang berlatar hitam dengan tulisan merah dan putih ini, PT Perada Swara Production juga meluncurkan situs web bianginovasi.com agar memudahkan akses informasi dan sumber inspirasi.

Menurut pemenang International Young Creative Entrepreneur of the Year Awards 2006 dari British Council ini, kreativitas dan inovasi tidak perlu dipandang muluk. Karena keduanya dapat dimulai dari hal-hal kecil.

“Segala sesuatu harus dari kecil,” kata Yoris kepada CNN Indonesia di Jakarta, (9/12). “Kita harus mencoba dari hal-hal kecil, baru besar. Supaya risikonya juga tidak besar. Jadi ketika jatuh tidak akan sakit.”

Yoris mengibaratkan, menjadi kreatif tak ubahnya belajar naik sepeda: harus siap jatuh dan sakit. Ia sendiri memulai usaha dari nominal yang kecil sebelum merambah investasi bernilai milyaran rupiah.

Salah satu contoh hal kecil itu, ia pernah menggagas lokakarya bertajuk 41 Weeks with Creative Junkies gara-gara iri melihat kehamilan sang istri. “Saya tidak bisa melahirkan bayi. Tapi saya bisa melahirkan orang kreatif baru selama 41 minggu.”

Diakui Yoris, pengalaman pribadinya berperan dalam melahirkan gagasan. Meski begitu ia enggan egois. Gagasannya harus bisa di-multiply ke banyak orang, “sehingga kreativitas itu menjual dan berdampak positif, bukan selfish.”

Demi keberlangsungan kreativitas dan inovasi, ide-ide harus terus digali. Yoris menyarankan, “Cek terlebih dulu: apa yang kita buat, apakah sudah ada di pasar atau belum. Browsing saja. Kalau nggak ada, kita bisa mengembangkan ide-ide segar itu.”

Tentu saja, tidak bisa sembarangan menggarap ide. Yoris menegaskan, inovasi atau desain harus ada dasarnya. Sebagaimana Path yang semula hanya menyediakan 150 teman, hal ini didasari sebuah penelitian pada 1992, bahwa secara sosial, manusia hanya memiliki 150 teman.

“Intinya, ide yang bagus harus punya dasar kuat,” katanya, “itu berangkat dari riset dan penelitian. Gimana mau punya ide kalau nggak mau belajar dan membaca. Bikin riset yang banyak. Harus ada usaha untuk mencari background agar jadi dasar yang kuat.” (cnn)


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama