Lokalzone - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyederhanakan bentuk pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan pemerintahan. Terutama untuk metode pelaporan surat pertanggungjawaban.
Berdasarkan pantauan Jokowi, metode ini menghabiskan banyak waktu birokrat. Sehingga mengurangi subtansi dari pekerjaannya.
"Saya juga pesan kepada ibu Menteri Keuangan, Pak Menko Perekonomian, kita ini juga jangan terlalu bertele-tele rezim akuntansi kita," kata Jokowi, membuka rapat kerja nasional akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah Tahun 2016 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (20/9/2016).
"Ini mohon maaf. Karena saya melihat sekarang ini hampir 70% mungkin 60-70% birokrasi kita ini setiap hari ngurusnya ngurus SPJ (Surat Perjalanan)," tegas Jokowi.
Bahkan tidak sedikit para birokrat bekerja sampai larut malam, hanya untuk mengurus SPJ. Padahal banyak hal lain yang bisa dikerjakan.
"Maaf, kalau orientasi kita ke situ menurut saya keliru. Semua orang akan meminta meja, semua orang akan minta kursi untuk apa? Untuk tulis-menulis menyiapkan SPJ," paparnya.
Jokowi menilai, bila kondisi tersebut terus dipertahankan, maka akan sulit untuk merealisasikan kinerja pemerintah yang efektif dan efisien.
"Itu yang menurut saya mulai harus kita pikirkan Bagaimana menyiapkan sebuah laporan yang simpel, tetapi orientasi adalah hasil. Gampang dicek, gampang dikontrol, gampang diawasi, gampang diperiksa. Bukan laporan yang tebel-tebel," paparnya.
Berdasarkan pantauan Jokowi, metode ini menghabiskan banyak waktu birokrat. Sehingga mengurangi subtansi dari pekerjaannya.
"Saya juga pesan kepada ibu Menteri Keuangan, Pak Menko Perekonomian, kita ini juga jangan terlalu bertele-tele rezim akuntansi kita," kata Jokowi, membuka rapat kerja nasional akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah Tahun 2016 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (20/9/2016).
"Ini mohon maaf. Karena saya melihat sekarang ini hampir 70% mungkin 60-70% birokrasi kita ini setiap hari ngurusnya ngurus SPJ (Surat Perjalanan)," tegas Jokowi.
Bahkan tidak sedikit para birokrat bekerja sampai larut malam, hanya untuk mengurus SPJ. Padahal banyak hal lain yang bisa dikerjakan.
"Maaf, kalau orientasi kita ke situ menurut saya keliru. Semua orang akan meminta meja, semua orang akan minta kursi untuk apa? Untuk tulis-menulis menyiapkan SPJ," paparnya.
Jokowi menilai, bila kondisi tersebut terus dipertahankan, maka akan sulit untuk merealisasikan kinerja pemerintah yang efektif dan efisien.
"Itu yang menurut saya mulai harus kita pikirkan Bagaimana menyiapkan sebuah laporan yang simpel, tetapi orientasi adalah hasil. Gampang dicek, gampang dikontrol, gampang diawasi, gampang diperiksa. Bukan laporan yang tebel-tebel," paparnya.