Select Menu
Buah Unggul
Diberdayakan oleh Blogger.

Buleleng

Bali

Teknologi

Lifestyle

Nasional

Videos

» » » Keren, Pendeteksi Longsor Buatan Peneliti Indonesia Ini Mendunia
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Teknologi, Lokalzone - Tanah longsor sejatinya merupakan peristiwa alam. Meski demikian, tanah longsor bisa diminimalisasi berkat sistem deteksi dini longsor yang diciptakan seorang peneliti Indonesia.

Teuku Faisal Fathani, peneliti sekaligus penemu alat pendeteksi longsor dari Universitas Gadjah Mada, terinspirasi dari alat-alat pendeteksi gempa asal Jepang yang dibawa oleh Japan International Coorporation Agency (JICA) saat menanggulangi bencana longsor di Indonesia pada 1999.

Alat pendeteksi longsor yang terdiri dari penakar hujan, ekstensiometer, tiltmeter, dan alat untuk memantau fluktuasi muka air tanah tersebut dibawa ke Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta untuk memantau pergerakan tanah.

Sayangnya setelah dipasang, ada alat yang mengalami kerusakan dan hanya bisa diperbaiki di negara asalnya. Karena untuk memperbaiki alat itu butuh banyak biaya, pada 2006 Faisal mencoba menciptakan alat pendeteksi tanah longsor yang diberi nama GAMA-EWS.

Sempat mengalami kesulitan dari sisi elektroniknya, Faisal mengajak mahasiswa jurusan Teknik Elektro UGM untuk ikut membantu. Sebagai hasilnya, pada 2007 Faisal dan tim berhasil membuat alat deteksi dini tanah longsor generasi pertama yang pembacaan pergerakan tanahnya masih manual.

Tidak berpuas diri, dosen Teknik Sipil UGM ini terus mengembangkan alat pendeteksi dini tanah longsor. Hingga kini pencatatan tak lagi dilakukan secara manual. Pada generasi kedua, GAMA-EWS dilengkapi dengan kertas, sehingga tiap ada pergerakan tanah, alat tersebut akan mengeluarkan catatan yang bisa terbaca di kertas

Ketika alat dipasang di daerah rawan longsor, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Syamsul Maarif memberikan masukan bahwa pencatatan dengan kertas mengharuskan masyarakat datang ke lokasi longsor untuk mengecek hasil deteksi.

Hal ini dianggap membahayakan, sehingga alat pendeteksi longsor disempurnakan kembali oleh Faisal dengan menggunakan kartu memori. Dengan demikian, pemantauan dapat dilakukan tanpa harus mendekati alat.


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama