LokalZone - Apa tolak ukur kesuksesan bagi seorang
pengusaha? Umumnya kebanyakan orang akan menghubungkan dengan hal-hal
yang bersifat materi, seperti punya uang banyak, rumah besar, mobil
mewah dan seterusnya. Ada juga yang mengatakan bahwa sukses adalah saat
mendapat pujian setinggi langit atau saat tingkat popularitas berada di
posisi puncak. Maka, ketika ada orang-orang yang mencapai hal ini,
langsung akan dikalungi label “sukses”!
Hal tersebut tidak salah. Namun tidak juga 100 persen tepat. Bagi saya pribadi, definisi sukses adalah saat apa yang dimiliki (harta, tenaga, pikiran, waktu) bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Ada satu hadits yang selalu menjadi penyemangat saya dalam melakukan sesuatu, “Sebaik-baik manusia adalah dia yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain.” (HR. Bukhari)
Itulah sejatinya makna kesuksesan, yaitu bermanfaat bagi sekitar. Sebagai seorang pengusaha, Anda tidak boleh hanya memikirkan keuntungan semata dari bisnis yang dijalankan. Tapi harus berpikir bagaimana bisnis yang dijalankan dapat bermanfaat bagi orang banyak.
Setiap manusia di muka bumi ini memiliki hak yang sama untuk sukses. Jadi jangan berkecil hati jika mungkin Anda merasa memiliki kehidupan yang tidak seberuntung teman-teman Anda. Begitu banyak contoh orang-orang yang tidak beruntung saat lahir namun meraih kesuksesan luar biasa dalam hidupnya. Berikut adalah 5 fakta tentang sukses yang harus dipahami oleh siapa saja yang ingin sukses.
1) Sukses tidak ada kaitannya dengan usia
Nelson Mandela menjadi Presiden Afrika Selatan di usia 76 tahun, Mark Zuckerberg menjadi miliuner di usia 23 tahun, Kolonel Sanders memulai bisnis di usia 65 tahun, Bill Gates menjadi terkaya di dunia di usia 40 tahun.
2) Sukses tidak ada kaitannya dengan suku bangsa
Obama menjadi Presiden Amerika Serikat pertama dari golongan kulit hitam, Charles Dickens kelahiran Tiongkok yang menjadi penulis terkenal di Inggris, Jokowi menjadi Presiden ke-7 Indonesia dari kalangan rakyat biasa.
3) Sukses tidak ada kaitannya dengan bentuk fisik
Beethoven seorang maestro nomor satu dunia yang menderita tuna rungu (tidak bisa mendengar), Hellen Keller seorang penulis terkenal di dunia yang menderita tuna netra (tidak bisa melihat), Napoleon Bonaparte sang penakluk memiliki badan yang sangat pendek dan tidak enak dilihat.
4) Sukses tidak ada kaitannya dengan tingkat pendidikan
Susi Pudjiastuti lulusan SMP yang menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan, Thomas Alfa Edison lulusan SD dengan 2000 paten, Li Ka Shing berhenti sekolah saat SMP dan menjadi orang terkaya di Hongkong, Wright Brother lulusan SMA yang menciptakan pesawat terbang, Larry Ellison dikeluarkan dari universitas dan mendirikan salah satu perusahaan ICT terbesar, Oracle.
5) Sukses tidak ada kaitannya dengan keturunan
Andrew Carnegie dari keluarga yang sangat miskin dan menjadi raja besi di dunia, Walt Disney terlahir dari ayah dan ibu yang tidak bekerja dan sukses menjadi pembuat kerajaan Walt Disney, Napoleon Hill banyak mengalami kekerasan saat kecil dan sukses menjadi motivator terkenal dengan karya-karya yang fenomenal.
Pengusaha harus mampu memaksimalkan segala potensi yang ada dalam diri dan menggunakan dengan sebaik-baiknya. Jangan selalu berpikir bahwa sukses hanya akan bisa dicapai jika memiliki modal uang yang banyak. Percayalah, bahwa uang itu bukanlah segalanya dalam memulai bisnis. Modal utama dalam memulai usaha adalah keyakinan, semangat dan kerja keras.
Selain itu, ada 3 hal penting bagi seorang pengusaha dalam menjalankan usahanya, yaitu 3P’s: People, Planet, Profit. Inilah esensi dari kewirausahaan, yaitu memberikan manfaat bagi sebanyak-banyaknya manusia, meninggalkan warisan serta hal yang berguna bagi lingkungan sekitar, dan tentu sebuah bisnis juga harus mencetak keuntungan untuk kelangsungan usahanya.
Hidup ini sangat singkat, maka sukses jangka pendek tidaklah cukup, melainkan harus jangka panjang. Untuk bisa mendapatkan itu, ada hal-hal penting yang harus dipegang teguh saat sedang mendaki puncak kesuksesan, yaitu sebuah value atau ‘nilai’. Seperti judul tulisan ini, Success With Values, bahwa sukses harus dicapai dengan nilai-nilai kebaikan yang mengiringinya.
‘Nilai’ adalah hal yang sangat penting namun sering dilupakan. Ada dua bentuk bagaimana hal ini berperan penting dalam sebuah kesuksesan. Pertama, sebuah ‘nilai’ tentang prinsip-prinsip dasar kebaikan dalam membangun kesuksesan. Setiap manusia pastinya mempunyai prinsip-prinsip dasar kebaikan, seperti kejujuran, kerja keras, keikhlasan, dst. Jika di dalam perusahaan, hal ini sama persis dengan sebuah core values atau nilai-nilai inti yang harus dijalankan oleh seluruh karyawan.
Cara meraih kesuksesan sama pentingnya dengan kesuksesan itu sendiri. Jangan sampai Anda menghalalkan segala cara untuk meraih sebuah kesuksesan atau memilih jalan pintas dengan menghilangkan prosesnya. Jika Anda hanya berpatokan bahwa sukses berbanding lurus dengan materi, maka selamanya hidup Anda akan menderita karena harus memenuhi syahwat yang tidak berujung.
Kedua, makna ‘nilai’ berupa sebuah kekuatan yang ada dalam diri. Kekuatan ini berupa kelebihan-kelebihan yang telah diberikan oleh Yang Maha Kuasa dan tidak bisa diambil oleh siapapun. Setiap manusia punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, hal yang terpenting adalah bagaimana Anda bisa mengelola kelebihan menjadi sebuah kebaikan yang bisa bermanfaat bagi orang banyak.
‘Nilai’ setiap orang tentunya berbeda, dan menjadi tugas Anda untuk selalu meningkatkan ‘nilai’ tersebut. Caranya adalah belajar lebih giat, bekerja lebih keras, dan berdoa lebih kencang. Dan akhirnya, dengan ‘nilai’ tersebut, cepat atau lambat, kesuksesan pasti akan menghampiri Anda.
Hal tersebut tidak salah. Namun tidak juga 100 persen tepat. Bagi saya pribadi, definisi sukses adalah saat apa yang dimiliki (harta, tenaga, pikiran, waktu) bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Ada satu hadits yang selalu menjadi penyemangat saya dalam melakukan sesuatu, “Sebaik-baik manusia adalah dia yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain.” (HR. Bukhari)
Itulah sejatinya makna kesuksesan, yaitu bermanfaat bagi sekitar. Sebagai seorang pengusaha, Anda tidak boleh hanya memikirkan keuntungan semata dari bisnis yang dijalankan. Tapi harus berpikir bagaimana bisnis yang dijalankan dapat bermanfaat bagi orang banyak.
Setiap manusia di muka bumi ini memiliki hak yang sama untuk sukses. Jadi jangan berkecil hati jika mungkin Anda merasa memiliki kehidupan yang tidak seberuntung teman-teman Anda. Begitu banyak contoh orang-orang yang tidak beruntung saat lahir namun meraih kesuksesan luar biasa dalam hidupnya. Berikut adalah 5 fakta tentang sukses yang harus dipahami oleh siapa saja yang ingin sukses.
1) Sukses tidak ada kaitannya dengan usia
Nelson Mandela menjadi Presiden Afrika Selatan di usia 76 tahun, Mark Zuckerberg menjadi miliuner di usia 23 tahun, Kolonel Sanders memulai bisnis di usia 65 tahun, Bill Gates menjadi terkaya di dunia di usia 40 tahun.
2) Sukses tidak ada kaitannya dengan suku bangsa
Obama menjadi Presiden Amerika Serikat pertama dari golongan kulit hitam, Charles Dickens kelahiran Tiongkok yang menjadi penulis terkenal di Inggris, Jokowi menjadi Presiden ke-7 Indonesia dari kalangan rakyat biasa.
3) Sukses tidak ada kaitannya dengan bentuk fisik
Beethoven seorang maestro nomor satu dunia yang menderita tuna rungu (tidak bisa mendengar), Hellen Keller seorang penulis terkenal di dunia yang menderita tuna netra (tidak bisa melihat), Napoleon Bonaparte sang penakluk memiliki badan yang sangat pendek dan tidak enak dilihat.
4) Sukses tidak ada kaitannya dengan tingkat pendidikan
Susi Pudjiastuti lulusan SMP yang menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan, Thomas Alfa Edison lulusan SD dengan 2000 paten, Li Ka Shing berhenti sekolah saat SMP dan menjadi orang terkaya di Hongkong, Wright Brother lulusan SMA yang menciptakan pesawat terbang, Larry Ellison dikeluarkan dari universitas dan mendirikan salah satu perusahaan ICT terbesar, Oracle.
5) Sukses tidak ada kaitannya dengan keturunan
Andrew Carnegie dari keluarga yang sangat miskin dan menjadi raja besi di dunia, Walt Disney terlahir dari ayah dan ibu yang tidak bekerja dan sukses menjadi pembuat kerajaan Walt Disney, Napoleon Hill banyak mengalami kekerasan saat kecil dan sukses menjadi motivator terkenal dengan karya-karya yang fenomenal.
Pengusaha harus mampu memaksimalkan segala potensi yang ada dalam diri dan menggunakan dengan sebaik-baiknya. Jangan selalu berpikir bahwa sukses hanya akan bisa dicapai jika memiliki modal uang yang banyak. Percayalah, bahwa uang itu bukanlah segalanya dalam memulai bisnis. Modal utama dalam memulai usaha adalah keyakinan, semangat dan kerja keras.
Selain itu, ada 3 hal penting bagi seorang pengusaha dalam menjalankan usahanya, yaitu 3P’s: People, Planet, Profit. Inilah esensi dari kewirausahaan, yaitu memberikan manfaat bagi sebanyak-banyaknya manusia, meninggalkan warisan serta hal yang berguna bagi lingkungan sekitar, dan tentu sebuah bisnis juga harus mencetak keuntungan untuk kelangsungan usahanya.
Hidup ini sangat singkat, maka sukses jangka pendek tidaklah cukup, melainkan harus jangka panjang. Untuk bisa mendapatkan itu, ada hal-hal penting yang harus dipegang teguh saat sedang mendaki puncak kesuksesan, yaitu sebuah value atau ‘nilai’. Seperti judul tulisan ini, Success With Values, bahwa sukses harus dicapai dengan nilai-nilai kebaikan yang mengiringinya.
‘Nilai’ adalah hal yang sangat penting namun sering dilupakan. Ada dua bentuk bagaimana hal ini berperan penting dalam sebuah kesuksesan. Pertama, sebuah ‘nilai’ tentang prinsip-prinsip dasar kebaikan dalam membangun kesuksesan. Setiap manusia pastinya mempunyai prinsip-prinsip dasar kebaikan, seperti kejujuran, kerja keras, keikhlasan, dst. Jika di dalam perusahaan, hal ini sama persis dengan sebuah core values atau nilai-nilai inti yang harus dijalankan oleh seluruh karyawan.
Cara meraih kesuksesan sama pentingnya dengan kesuksesan itu sendiri. Jangan sampai Anda menghalalkan segala cara untuk meraih sebuah kesuksesan atau memilih jalan pintas dengan menghilangkan prosesnya. Jika Anda hanya berpatokan bahwa sukses berbanding lurus dengan materi, maka selamanya hidup Anda akan menderita karena harus memenuhi syahwat yang tidak berujung.
Kedua, makna ‘nilai’ berupa sebuah kekuatan yang ada dalam diri. Kekuatan ini berupa kelebihan-kelebihan yang telah diberikan oleh Yang Maha Kuasa dan tidak bisa diambil oleh siapapun. Setiap manusia punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, hal yang terpenting adalah bagaimana Anda bisa mengelola kelebihan menjadi sebuah kebaikan yang bisa bermanfaat bagi orang banyak.
‘Nilai’ setiap orang tentunya berbeda, dan menjadi tugas Anda untuk selalu meningkatkan ‘nilai’ tersebut. Caranya adalah belajar lebih giat, bekerja lebih keras, dan berdoa lebih kencang. Dan akhirnya, dengan ‘nilai’ tersebut, cepat atau lambat, kesuksesan pasti akan menghampiri Anda.