Lokalzone - Wacana Sterilisasi lingkungan Danau Tamblingan yang sebelumnya sudah disepakati oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng, Catur Desa (Munduk, Gesing, Goblek, Umajero) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, mulai digulirkan dengan langkah awal berupa sosialisai kesejumlah warga.
Jika Danau Tamblingan berhasil di sterilisaasi hasilnya tidak hanya akan dinikmati oleh masyarakat sekitar danau tetapi juga Kabupaten Buleleng dan Bali pada umumnya. "Pelaba pura ini harus steril, nantinya manfaatnya bisa dirasakan semua pihak. Pihak KSDA ingin tempat ini lestari, Pemkab jika sudah lestari bisa memetik Multiplayer efek untuk pariwisata dan kita sebagai masyarakat adat danau tamblingan ingin kesucian ini dijaga termasuk kelestariannya," papar Putu Ardana selaku ketua Tim 9 dan juga Bendesa Desa pekraman Munduk, Jumat (5/12/2014) di Danau Tamblingan.
Menurut Ardana awalnya warga yang tinggal disana atau lebih dikenal dengan sebutan Mendega, tinggal disana untuk menjaga hutan tetapi tetap berdasarkan Dresta tidak bisa tinggal apalagi membangun rumah permanen. Namun demikian dirinya tidak menampik adanya warga yang mungkin tidak mensetujui kesepakatan sterilisasi ini dan berharap terutama warga pendatang untuk menerima hasil kesepakatan ini.
"Kita sedang mengodlok untuk mensterilkan ini, secara resmi tidak ada perlawanan tetapi dalam hati pasti ada. Kami juga sudah melakukan survei dan hasilnya sebagian besar mereka punya rumah dan tanah di luar. Dulu mungkin dibiarkan tinggal karena alasan kemanusian, mempertanyakanpun kita dulu tidak sekarang kita bersihkan kami mohon jangan dipakai pemukiman," kata Ardana.
Dilain pihak Bupati Agus Suradnyana juga sangat mendukung lokasi ini dikembalikan menjadi Dresta Awal, sehingga lebih bernilai
dari sisi spiritual dan lingkungan untuk pengembangan kegiatan pariwisata di
daerah ini. "Ya pasti, ada yang harus diperbaiki dan ada dana yang yang harus
dikeluarkan dan saya siap untuk mendukung ini. Sehingga daerah
Tamblingan ini bisa menjadi daerah yang asri, ramah lingkungan dan
bisa menjadi salah satu daya tarik spiritual maupun pariwisata di
Buleleng," papar Bupati Agus Suradnyana.
Selain itu dirinya juga sedang mengojlok warga setempat untuk terjun kedunia pariwisata guna meningkatkan perekonomian dengan melakukan pembatasan Investasi besar dan juga perbaikan infrastruktur jalan dengan mengelontorkan dana hampir mencapai Rp 8 milyar. "Harapan saya tidak usah lagi ada investor besar masuk
kesini. Cukup masyarakat setempat yang membuka homestay dan tetap
berbasis pada pariwisata masyarakat atau community based tourism," kata Suradnyana.