Lokalzone - Peringatan Upacara Sumpah Pemuda setiap tahunnya dinilai belum mampu
menggugah rasa nasionalisme para pemuda. Untuk itu, tahun depan Pemkab
Buleleng telah merancang program untuk menggelorakan kembali makna
Sumpah Pemuda yakni pihak sekolah setiap tanggal 28 Oktober diminta
tidak memberikan pelajaran formal kepada anak didiknya. Melainkan sekolah
diminta memberikan materi tentang pemahaman nasionalisme dan wawasan
kebangsaan. Demikian disampaikan Bupati Putu Agus Suradnyana, ST usai
memimpin apel Sumpah Pemuda di Lapangan Taman Kota (28/10/2014).
Kebijakan itu diambil, karena Bupati Suradnyana masih melihat
peringatan Sumpah Pemuda setiap tahunnya hanya berjalan seremonial
sementara implementasi dari Sumpah Pemuda belum dirasakan pemuda pemudi
di Buleleng." Atas dasar itu tahun depan, saya sudah panggil Kadisdik
agar setiap tanggal 28 tidak ada pelajaran formal melainkan diganti
dengan memberikan penekanan pada pemahaman rasa nasionalisme dan wawasan
kebangsaan . Sehingga seluruh siswa dapat memaknai semangat sumpah
pemuda berbahasa satu, berbangsa satu, bertanah air satu. Ini yang
sekarang rohnya belum kelihatan " katanya.
Dijelaskan, Nasionalisme adalah hal yang mutlak dimiliki setiap insan seperti mencintai produk dalam negeri. "Saat hari itu bisa difokuskan memberikan penekanan. Karena nilai kebangsaan saat ini sudah terdegradasi oleh perkembangan teknologi" sambungnya.
Sementara dalam sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga pada peringatan Hari Sumpah Pemuda, yang dibacakan Bupati Suradnyana menekankan jika pemuda harus solid agar bangsa Indonesia menjadi kuat dan bersatu, untuk mempersiapkan diri memasuki era Komunitas Asean pada tahun 2015."Revolusi mental yang dicanangkan Bapak Presiden Joko Widodo amatlah relevan dalam mewujudkan pemuda yang maju. Ciri pemuda yang maju adalah pemuda yang berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing untuk mempercepat terwujudnya bangsa yang hebat" kutip Bupati dalam sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga.
Dijelaskan, Nasionalisme adalah hal yang mutlak dimiliki setiap insan seperti mencintai produk dalam negeri. "Saat hari itu bisa difokuskan memberikan penekanan. Karena nilai kebangsaan saat ini sudah terdegradasi oleh perkembangan teknologi" sambungnya.
Sementara dalam sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga pada peringatan Hari Sumpah Pemuda, yang dibacakan Bupati Suradnyana menekankan jika pemuda harus solid agar bangsa Indonesia menjadi kuat dan bersatu, untuk mempersiapkan diri memasuki era Komunitas Asean pada tahun 2015."Revolusi mental yang dicanangkan Bapak Presiden Joko Widodo amatlah relevan dalam mewujudkan pemuda yang maju. Ciri pemuda yang maju adalah pemuda yang berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing untuk mempercepat terwujudnya bangsa yang hebat" kutip Bupati dalam sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga.